BISNIS.COM, JAKARTA— Nilai kontrak berjangka kopi jatuh pada tanda-tanda bahwa pasokan global akan lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan, adapun kakao dan kapas juga merosot, sementara gula tidak berubah.
Cecafe, dewan negara eksportir kopi hijau Brazil mengatakan pada bulan Mei, ekspor kopi dari Brasil, pengirim top dunia, naik 22% dari tahun sebelumnya. Pengiriman dari Guatemala, Kosta Rika dan Honduras juga naik bulan lalu.
Adapun mata uang Brasil jatuh ke level terendah dalam 4 tahun terhadap dolar AS setelah Standard&Poor memangkas outlook rating kredit negara itu menjadi negatif.
Hector Galvan, broker komoditas senior di RJO Futures, Chicago mengatakan, data ekspor pada Mei memberitahunya bahwa persediaan masih sangat cukup.
"Dolar melonjak ke tingkat yang lebih tinggi terhadap real, mendorong pasar ke level rendah, setelah membuat ekspor lebih menguntungkan bagi petani dibandingkan penjualan di pasar domestik,” katanya seperti dikutip di Bloomberg pada Sabtu (8/6/2013).
Kopi Arabika untuk pengiriman Juli merosot 0,9% menjadi US$1,2825 per pon di ICE Futures AS, New York.
Lebih lanjut, nilai kakao berjangka untuk pengiriman Juli turun 0,2% menjadi US$2.359 per ton, menuju penurunan pertama minggu ini. (ltc)