Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK SYARIAH: Pemerintah Siapkan Dana Stimulus Rp40 Triliun

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah akan memberikan dana stimulus sebesar Rp40 triliun dalam merealisasikan pendirian bank syariah milik pemerintah.

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah akan memberikan dana stimulus sebesar Rp40 triliun dalam merealisasikan pendirian bank syariah milik pemerintah.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan dana sebesar Rp10 triliun akan diperoleh dari dana haji kelolaan anak usaha bank pemerintah yang ada saat ini.

Sementara itu, pemerintah juga akan menambah modal kerja bank syariah sebesar Rp30 triliun yang akan disalurkan tahun ini juga.

“Bank syariah dibesarkan dulu. Nanti akan secara tiba-tiba ada uang Rp10 triliun dari dana perjalanan haji, kemudian masuk juga ada Rp30 triliun. Jadi, Rp40 triliun itu menjadi darah baru bagi bank syariah,” ungkap Dahlan di sela-sela Pertemuan Akbar BUMN 2013 di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Minggu (19/5/2013).

Kementerian BUMN mendorong perbankan syariah dengan memberikan Rp40 triliun itu agar perbankan syariah Indonesia bisa mengelola dana perjalanan haji.

Selain ingin memajukan program bank syariah, pemerintah juga ingin perbankan syariah bisa masuk jajaran bank-bank internasional. Hal itu disebabkan perbankan syariah Indonesia belum masuk jajaran bank kelas dunia sampai saat ini.

“Bank syariah BUMN yang sudah bertumbuh secara mandiri, bisa mengelola dana haji sebesar Rp40 triliun,” ujar Dahlan.

Dahlan menjelaskan dalam pelaksanaannya, bank-bank BUMN yang memiliki anak usaha bank syariah bisa mengelola anggaran Rp40 triliun tersebut sehingga asset yang dimiliki perbankan syariah besar dan siap mengelola asset besar lainnya.

Pemerintah sedang berupaya mempercepat masuknya dana haji ke bank syariah. Selain sudah memiliki payung hukum, kebijakan ini juga akan membantu bank syariah milik BUMN untuk meningkatkan pendanaannya.
“Kebetulan sudah ada aturan seluruh dana haji harus ditarik ke bank syariah. Kalau bisa tahun ini penarikan dana haji ke bank syariah sudah bisa dilaksanakan,” katanya.

Bank syariah di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negeri jiran, Malaysia. Oleh karena itu, ada kebijakan Kementerian BUMN untuk mendorong pertumbuhan bank syariah mulai tahun ini.

“Bila dikumpulkan, aset bank syariah Indonesia belum sepertujuh bank syariah di Malaysia. Oleh karena itu, mulai tahun ini akan ada ketentuan dari kementerian, para direkur utama bank BUMN harus membina secara khusus bank syariah agar terjadi lonjakan yang luar biasa,” ujarnya. (mfm)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper