Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREDIKSI IHSG: Universal Broker Perkirakan IHSG di 4.850-4.965

BISNIS.COM, JAKARTA-Sentimen positif dari ekonomi global, terutama data ekonomi AS memberi harapan kepada pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia di tengah sentimen negatif akibat penurunan outlook peringkat utang RI oleh S&P menjadi ‘stabil’.

BISNIS.COM, JAKARTA-Sentimen positif dari ekonomi global, terutama data ekonomi AS memberi harapan kepada pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia di tengah sentimen negatif akibat penurunan outlook peringkat utang RI oleh S&P menjadi ‘stabil’.

Seperti diketahui, Indeks Dow Jones Industrial pada Jumat (6/5/2013) malam sempat sebentar berada diatas level psikologis 15.000 sebelum akhirnya ditutup dengan kenaikan 142,38 poin atau 0,96% ke level 14.973,96. Data tenaga kerja yang positif berupa penurunan jumlah pengangguran hingga ke level 7,5% memicu kenaikan tersebut.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memprediksi IHSG akan bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini pada kisaran lebar yakni 4.850-4.965.

“Hanya penutupan diatas resisten 4.965 yang bakal mengakhiri tren turun jangka pendek yang tengah berlangsung pada IHSG,” paparnya dalam riset yang diterima Bisnis, Senin (6/5/2013).

Dia memprediksi tren turun pada IHSG hanya dapat berakhir jika tekanan jual pemodal asing sudah terhenti atau setidaknya sudah mulai berkurang.

 

Adapun tekanan yang terjadi paling banyak dirasakan oleh saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) terutama ASII, BMRI dan BBRI.

 

“Posisi beli atas saham-saham ini, sebaiknya hanya dilakukan ketika harga saham sudah mencapai suport levelnya, atau sudah menunjukkan tanda-tanda akan terjadi reversal [terdapat penembusan resisten]".

ASII, paparnya, memiliki suport pertama di level 6800, sebelum kisaran suport dari tren jangka panjang pada kisaran 5500-6000. BMRI di kisaran 9000-9250, dan BBRI di kisaran 8000-8500.

Adapun level resisten dari saham-saham tersebut, masing-masing ada di level 7.050 untuk ASII, level 10.000 untuk BMRI, dan level 9100 untuk BBRI.

Sementara itu, saham-saham sektor konstruksi terutama ADHI, WIKA, dan PTPP serta saham properti terutama ASRI dan BSDE, relatif masih belum mendapatkan tekanan jual yang berarti pada Kamis dan Jumat pekan lalu, sehingga masih bisa bertahan diatas suport pertamanya.

“Jika suport pertama dari saham-saham tersebut mengalami penembusan, kami lebih menyarankan pemodal untuk mengambil langkah profit taking. Suport pertama dari ADHI ada di level 2975, WIKA di level 2400, PTPP di 1410, ASRI di 1040, dan BSDE di 1750,” ungkapnya. (yus)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper