Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Melemah Ikuti Dolar AS usai Trump Pecat Gubernur The Fed Lisa Cook

Bursa Asia melemah setelah Trump pecat Gubernur The Fed Lisa Cook, memicu kekhawatiran independensi bank sentral dan mengguncang pasar global.
Papan informasi saham Stock Exchange of Thailand (SET) yang ditampilkan di bangkok, Thailand pada Senin (26/10/2020). / Bloomberg-Taylor Weidman
Papan informasi saham Stock Exchange of Thailand (SET) yang ditampilkan di bangkok, Thailand pada Senin (26/10/2020). / Bloomberg-Taylor Weidman
Ringkasan Berita
  • Bursa Asia melemah mengikuti pelemahan dolar AS dan obligasi setelah Presiden Trump memecat Gubernur The Fed Lisa Cook, yang mengguncang pasar keuangan global.
  • Pencopotan Lisa Cook meningkatkan ketidakpastian kebijakan moneter AS dan memicu keraguan atas independensi The Fed, sementara emas mencapai level tertinggi dalam dua pekan.
  • Pasar valuta asing menunjukkan pergerakan beragam dengan dolar AS menguat terhadap yen, sementara euro dan yuan offshore mengalami kenaikan di Asia.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia melemah pada Selasa (26/8/2025), mengikuti pelemahan dolar AS dan obligasi AS setelah Presiden Donald Trump memecat salah satu gubernur The Federal Reserve Lisa Cook.

Keputusan kontroversial yang belum pernah terjadi sebelumnya ini kian mengikis kepercayaan terhadap independensi bank sentral AS sekaligus mengguncang pasar keuangan global.

Melansir Reuters, indeks Hang Seng melemah 0,22%, Nikkei 225 merosot 0,95%, dan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,89%. Adapun indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama melemah 0,2%.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik tipis 1,8 basis poin ke 4,293%, dan obligasi 30 tahun meningkat 3,2 basis poin ke 4,921%. Namun, imbal hasil obligasi 2 tahun yang kerap mencerminkan ekspektasi suku bunga The Fed justru turun 3 basis poin ke 3,7%.

Trump mengumumkan pencopotan Lisa Cook dari jajaran dewan gubernur The Fed dengan alasan dugaan penyimpangan dalam pengajuan kredit perumahan. Ketidakpastian mengenai arah kebijakan moneter semakin meningkat, terutama terkait peluang pemangkasan suku bunga bulan depan. Emas bahkan sempat menembus level tertinggi dalam dua pekan terakhir.

Kepala Cabang Tokyo State Street Bart Wakabayashi mengatakan seluruh sentimen ini, termasuk ancaman tarif, menunjukkan bahwa kredibilitas AS sebagai acuan pasar telah hilang.

”Kredibilitasnya hilang. Padahal, selama ini reputasi itulah yang membuat AS dianggap sebagai tempat investasi paling aman,” ujarnya seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, Analis pasar IG Sydney Tony Sycamore menuturkan pencopotan Gubernur The Fed Lisa Cook, setelah tekanan keras Trump terhadap Ketua The Fed Jerome Powell kembali memunculkan keraguan atas independensi The Fed dan memperlemah kemampuannya menjaga kebijakan moneter yang bebas dari pengaruh politik. 

Pada pasar valuta asing, dolar AS diperdagangkan pada level 147,18 yen, menguat 0,4% dibandingkan posisi akhir perdagangan AS. 

Sementara itu, nilai tukar euro naik 0,2% di Asia ke US$1,1650, setelah tiga partai oposisi utama Prancis menyatakan tidak akan mendukung mosi percaya terhadap pemerintahan minoritas Perdana Menteri Francois Bayrou.

Yuan offshore menguat 0,2% ke 7,1527 per dolar, mendekati level tertinggi dalam sebulan, seiring reli bursa saham China dengan indeks Shanghai Composite mencetak rekor tertinggi dalam satu dekade pada Senin.

Dolar Australia naik 0,15% ke US$0,64915 menjelang rilis risalah pertemuan Bank Sentral Australia (RBA) bulan Agustus, sedangkan dolar Selandia Baru (kiwi) menguat tipis 0,1% ke US$0,5856.

Di sisi lain, pasar kripto bergerak fluktuatif setelah beberapa hari perdagangan tidak stabil. Bitcoin terakhir turun 0,2% dan menuju pelemahan empat hari beruntun, sementara ether turun 0,1%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro