Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Saham Astra (ASII) Meroket, Intip Target Terbarunya!

Harga saham Astra (ASII) naik 9,95% meski laba turun. Analis rekomendasikan beli dengan target Rp5.850. Tantangan: penjualan otomotif lemah.
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Ringkasan Berita
  • Harga saham Astra International (ASII) meningkat 9,95% menjadi Rp5.525 per lembar, didorong oleh minat beli asing yang tinggi dan pameran otomotif GIIAS 2025.
  • Meskipun laba bersih ASII turun 2,15% year on year akibat penurunan penjualan otomotif, analis tetap merekomendasikan beli dengan target harga Rp5.850 hingga Rp5.650 per lembar.
  • Tantangan bagi ASII meliputi penjualan otomotif yang lemah, risiko geopolitik, dan persaingan dari produsen kendaraan listrik, namun portofolio yang terdiversifikasi menjadikannya opsi defensif di pasar yang volatil.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Tantangan Saham ASII

Namun, terdapat berbagai tantangan bagi ASII yakni penjualan otomotif yang lebih lemah, transmisi penurunan suku bunga yang lebih lambat terhadap imbal hasil pinjaman, dan aktivitas ekonomi yang lemah. Tantangan lainnya yakni melemahnya kepercayaan belanja, ketegangan geopolitik yang berkepanjangan, serta dampak negatif perang dagang.

Sementara, Analis Maybank Sekuritas Indonesia Paulina Margareta dalam risetnya juga memberikan rekomendasi buy untuk ASII didorong valuasi menarik dan imbal hasil dividen yang dinilai tinggi.

"Meskipun terdapat kekhawatiran seputar pertumbuhan laba dan persaingan mobil, kami yakin portofolio yang terdiversifikasi dan bisnis yang berfokus pada domestik memposisikan ASII sebagai opsi defensif di tengah volatilitas pasar dan risiko perang dagang," tulis Paulina dalam risetnya.

Maybank Sekuritas Indonesia memberikan target harga Rp5.650 per lembar untuk saham ASII.

Namun, terdapat sejumlah risiko pada saham ASII. Salah satu risiko adalah permintaan otomotif yang lebih lemah dari perkiraan. Kemudian, pajak bahan bakar fosil yang lebih tinggi, subsidi bahan bakar yang lebih rendah dan ekspansi agresif oleh produsen kendaraan listrik di Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukan bahwa sebanyak 24 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk ASII. Lalu, sembilan sekuritas menyematkan rekomendasi hold untuk ASII. Target harga saham ASII sendiri berada di level Rp5.585 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro