Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat menyentuh level 8.000 saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan sidang tahunan DPR/MPR pada Jumat (15/8/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menyentuh level intraday tertinggi hari ini 8.017,06 sekitar pukul 10.27 WIB. Momentum itu berbarengan dengan penyampaikan pidato kenegaraan oleh Presiden Prabowo di Gedung DPR RI.
Meski sempat menembus 8.000, IHSG kemudian berangsur turun ke level 7.926,45 pada jeda siang atau akhir sesi I perdagangan hari ini. Di level itu, IHSG turun tipis 0,06% atau 4,79 poin dibandingkan penutupan sebelumnya.
Tercatat sebanyak 230 saham menguat, 378 saham melemah, dan 189 saham stagnan. Volatilitas IHSG pada perdagangan hari ini dipengaruhi oleh gerak saham emiten-emiten big caps.
Pada sesi I hari ini, saham DCII sempat menyentuh level Rp398.000 tetapi bergerak turun ke level Rp363.600. Di level itu, saham DCII naik 8,01%.
Senada, saham DSSA juga sempat melonjak ke posisi Rp94.500 pada pagi ini kemudian melandai ke level Rp93.575 atau naik 1,71%.
Sementara itu, saham emiten bank besar terpantau bergerak variatif dengan saham BBRI naik 0,49%, BMRI naik 0,41%, dan BBCA turun 0,86%. Senada dengan BBCA, saham TLKM dan BREN masing-masing melemah 2,05% dan 3,79%.
Kevin Juido Hutabarat, Senior Retail Research Analyst BNI Sekuritas, mengatakan IHSG pada perdagangan kemarin (14/08/2025) menguat 0,49% ke level 7.931. Penguatan ini berkolerasi terhadap asing yang mencetakkan net buy Rp864 miliar.
“Melihat perdagangan IHSG kemarin, kami memproyeksikan IHSG masih melanjutkan penguatan dengan level support 7.830—7.900 dan resistance 7.950–8.000,” tulisnya dalam riset.
Pada hari ini, BNI Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham AMMN, BBRI, CUAN, WIFI, GOTO, dan BWPT.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai IHSG diproyeksikan masih dalam tren penguatan pada hari ini, saat momen pidato kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto serta nota keuangan RAPBN 2025.
Secara teknikal, IHSG telah membentuk gap dan mencatatkan rekor tertinggi baru. Indikator MACD dan stochastic RSI masih mengindikasikan potensi upside lanjutan. Volume beli juga mengalami kenaikan, meskipun mulai terdapat indikasi adanya distribusi.
"Investor juga mencermati pidato kenegaraan dan nota keuangan RAPBN 2026 [15/8/2025]," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas pada Jumat (15/8/2025).
Meskipun IHSG diperkirakan masih berpeluang menguat, tetapi perlu diwaspadai potensi adanya aksi profit taking jangka pendek menjelang libur long weekend.
Dari luar negeri, investor masih berantusias akan potensi penurunan suku bunga The Fed. Investor juga akan mencermati beberapa data ekonomi dari China, seperti industrial production per Juli 2025 yang diperkirakan melambat. Data retail sales dari China periode Juli juga diperkirakan melambat.
Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak uji resistance 8.000 pada perdagangan hari ini, pivot 7.970, dan support 7.900.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.