Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Perkasa Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi RI

Rupiah menguat ke Rp16.396 per dolar AS usai pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2025 sebesar 5,12% YoY, didorong aktivitas domestik.
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup menguat usai pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025. Rupiah ditutup menguat menyentuh level Rp16.396 per dolar AS. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03% ke level Rp16.396 per dolar AS hari ini, Selasa (5/8/2025). Sementara itu, dolar ditutup menguat 0,16% ke level 98,94. 

Adapun mata uang di kawasan Asia Pasifik ditutup bervariasi. Mata uang yen Jepang melemah 0,20%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura melemah 0,07%, dolar Taiwan melemah 0,12%, dan won Korea Selatan turun 0,39% terhadap dolar AS hari ini. 

Kemudian peso Filipina melemah 0,50% rupee India turun 0,18%, yuan China melemah 0,09%, ringgit Malaysia menguat 0,22%, dan baht Thailand naik 0,09% hari ini. 

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan sentimen datang dari Presiden AS Donald Trump yang mengatakan AS dapat mengenakan tarif sekunder 100% kepada pembeli minyak mentah Rusia seperti India, setelah mengumumkan tarif 25% untuk impor India pada bulan Juli.

Pada hari Senin, Trump kembali mengancam tarif yang lebih tinggi atas barang-barang India atas pembelian minyak Rusia.

Adapun New Delhi menyebut serangan Trump "tidak dapat dibenarkan" dan berjanji untuk melindungi kepentingan ekonominya, yang memperdalam keretakan perdagangan antara kedua negara. 

Para pedagang juga menunggu perkembangan tarif terbaru AS terhadap mitra dagangnya, yang dikhawatirkan para analis dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengonfirmasi tarif besar yang diterapkan oleh Presiden Trump terhadap impor dari hampir 70 negara kemungkinan akan tetap berlaku, yang memperkuat kekhawatiran inflasi. 

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12% secara tahunan (year on year/YoY). Pertumbuhan ekonomi ini tercatat tumbuh bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,87% YoY.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 ditopang oleh aktivitas domestik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 terbilang mengejutkan, pasalnya sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi periode tersebut akan tumbuh di bawah 5% YoY.

Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan ditutup menguat pada rentang Rp16.350-Rp16.400 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro