Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten CPO Semester I/2025: TAPG Raih Laba Paling Jumbo, Emiten Haji Isam PGUN Tumbuh Pesat

Emiten-emiten CPO kompak mencetak peningkatan kinerja semester I/2025, dengan TAPG membukukan laba bersih tertinggi dan emiten Haji Isam PGUN dengan pertumbuhan laba bersih tertinggi.
Truk menurunkan muatan tandan buah segar dari kebun sawit milik PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG)./DSNG
Truk menurunkan muatan tandan buah segar dari kebun sawit milik PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG)./DSNG

Kinerja Ciamik Emiten Kebun Haji Isam & Anthoni Salim

Selain emiten-emiten tersebut, emiten CPO bagian dari konglomerasi Haji Isam dan Anthoni Salim juga mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang semester I/2025. 

Emiten CPO milik Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) dan PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) juga mencetak pertumbuhan laba bersih tertinggi semester I/2025.

PGUN tercatat membukukan laba bersih 690,14% dari Rp10,5 triliun semester I/2024, menjadi Rp83,5 triliun semester I/2025. Sementara itu, pendapatan PGUN tumbuh 48,92% menjadi Rp385,17 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp258,6 miliar. 

JARR membukukan laba bersih Rp160,39 miliar sepanjang semester I/2025. Jumlah tersebut melesat 82,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp87,84 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, penjualan bersih JARR tercatat naik 18,66% year on year (YoY) menjadi Rp2,04 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,71 triliun.

Senada, duo emiten CPO Grup Salim PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP)  juga moncer pada semester I/2025. LSIP, misalnya, membukukan kenaikan laba bersih 19,41% menjadi Rp714,4 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp598,3 miliar.

Presiden Direktur Lonsum Tan Agustinus Dermawan mengatakan pada semester I/2025, Lonsum mencatat kinerja yang positif meskipun menghadapi tantangan agribisnis yang berlanjut terutama volatilitas harga komoditas, kondisi cuaca, dan ketidakpastian global.  

“Lonsum tetap berkomitmen, di antaranya, terhadap pengendalian biaya, efisiensi operasional dan prioritisasi investasi modal, dengan berfokus pada peningkatan produktivitas serta menerapkan praktik-praktik agrikultur secara berkelanjutan,” ujar Tan Agustinus Dermawan.

Senada, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SIMP naik 43% YoY dari Rp528,85 miliar menjadi Rp755,14 miliar. Core profit tumbuh 91% YoY menjadi Rp1,19 triliun. SIMP membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp9,39 triliun. Realisasi itu naik 33% dari Rp7,05 triliun pada semester I/2024. 

Paulus Moleonoto, Direktur Utama Grup SIMP, mengatakan perusahaan mencatat kinerja yang positif meskipun menghadapi tantangan agribisnis yang berlanjut sepanjang semester I/2025. Tantangan yang dimaksud terutama volatilitas harga komoditas, kondisi cuaca, dan ketidakpastian global. 

“Grup SIMP tetap berkomitmen, diantaranya, terhadap pengendalian biaya, efisiensi operasional dan prioritisasi investasi modal, dengan berfokus pada peningkatan produktivitas serta menerapkan praktik-praktik agrikultur secara berkelanjutan.”

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro