Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I/2025. Dari sisi bottom line, BRPT membukukan lonjakan laba bersih sebesar 1.464,89% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Berdasarkan laporan keuangan, BRPT mencatatkan pendapatan sebesar US$3,22 miliar atau setara Rp52,40 triliun (kurs jisdor 30 Juni 2025 Rp16.321 per dolar As) hingga akhir Juni 2025, meningkat 178,51% YoY dari US$1,15 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan ini terutama ditopang oleh segmen petrokimia, yang mencatatkan penjualan sebesar US$2,92 miliar sepanjang paruh pertama 2025. Nilai tersebut melesat 237,70% dibandingkan dengan US$866,49 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Segmen energi dan sumber daya juga mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi US$300,07 juta, naik dari US$290,07 juta secara tahunan. Sebaliknya, segmen properti mengalami penurunan, dengan pendapatan turun menjadi US$2,20 juta dari sebelumnya US$2,38 juta pada semester I/2024.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, beban pokok pendapatan BRPT turut meningkat signifikan menjadi US$3,09 miliar, dari sebelumnya US$914,47 juta. Kenaikan ini membuat rasio beban pokok terhadap pendapatan naik menjadi 95,85%, lebih tinggi dibandingkan 78,88% pada periode yang sama tahun lalu.
Kondisi tersebut menyebabkan laba bruto BRPT justru menyusut 45,30% YoY menjadi US$133,84 juta, dari sebelumnya US$244,73 juta.
Baca Juga
Namun demikian, setelah memperhitungkan pajak dan berbagai beban lainnya, BRPT berhasil membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$539,82 juta atau setara Rp8,76 triliun pada Juni 2025. Capaian tersebut melonjak 1.464,89% dari US$34,49 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi neraca, BRPT mencatatkan kenaikan total aset menjadi US$15,19 miliar pada Juni 2025, naik dari posisi US$10,53 miliar per Desember 2024. Peningkatan ini terutama berasal dari kenaikan kas dan setara kas yang hampir dua kali lipat, dari US$1,60 miliar menjadi US$3,11 miliar.
Liabilitas BRPT juga meningkat menjadi US$8,98 miliar pada akhir Juni 2025, dibandingkan US$6,34 miliar pada akhir tahun lalu. Sementara itu, ekuitas perusahaan naik menjadi US$6,20 miliar dari posisi Desember 2024 yang sebesar US$4,18 miliar.
Ke depan, BRPT menyatakan fokus pada kapabilitas transisi energi dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan. Salah satu langkah strategis yang tengah dijalankan adalah akuisisi Shell Energy and Chemicals Park (SECP) di Singapura, sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi sebagai pemain regional dan menopang pertumbuhan berkelanjutan.
“Dengan momentum ini, kami berada pada posisi yang tepat untuk berkontribusi terhadap prioritas strategis Indonesia, sambil menghadapi dinamika makro yang terus berubah dengan disiplin dan ketangkasan,” kata Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu dalam rilisnya, Jumat (1/8/2025).
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.