Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing masih mencatatkan nilai jual bersih atau net sell dengan deras meski indeks harga saham gabungan (IHSG) bergeliat. Adapun, di saat investor asing lari dari pasar saham Indonesia, sejumlah saham tercatat masih tinggi peminat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, IHSG berhasil menyentuh rekor tertingginya sepanjang tahun ini, yaitu pada posisi 7.543,5. Pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin (28/7/2025), IHSG pun menanjak 1,30% dan menyentuh rekor baru 7.641,26.
"Data ini merupakan sinyal kuat adanya peningkatan kepercayaan investor di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi, seiring dengan berbagai implementasi inisiatif strategis yang dilakukan oleh BEI bersama stakeholders," tulis Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad pada akhir pekan lalu (25/7/2025).
Akan tetapi, dana asing masih lari dari pasar saham Indonesia. Investor asing mencatatkan nilai jual bersih atau net sell sebesar Rp134,79 miliar sepanjang pekan lalu, melanjutkan tren larinya dana asing pekan sebelumnya sebesar Rp1,63 triliun.
Alhasil, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp59,637 triliun sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Di sisi lain, saat dana asing secara agregat lari dari pasar saham Indonesia, terdapat sejumlah saham yang masih diminati asing. Saham-saham tersebut mencatatkan nilai beli bersih atau net buy asing yang tinggi.
Baca Juga
Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) misalnya mencatatkan net buy asing Rp5,28 triliun sepanjang 2025 berjalan. Kemudian, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan net buy asing sebesar Rp1,54 triliun sepanjang tahun berjalan.
Emiten lainnya PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) mencatatkan net buy asing Rp958 miliar sepanjang tahun berjalan. Lalu, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mencatatkan net buy asing sebesar Rp754 miliar.
Selain itu, saham besutan taipan Prajogo Pangestu mencatatkan net buy asing sebesar Rp529 miliar sepanjang 2025 berjalan. Lalu, saham Prajogo Pangestu lainnya PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatatkan net buy asing sebesar Rp342 miliar.
Saham konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) pun mencatatkan net buy asing sebesar Rp297 miliar sepanjang tahun berjalan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.