Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin kembali menembus rekor tertinggi sepanjang masa pada Senin (14/7/2025), melampaui US$119.000 untuk pertama kalinya.
Berdasarkan data Coingecko, harga aset kripto terbesar ini sempat menyentuh level tertinggi di US$119,295 dan kini menguat 1,25 ke elvel US$118.435 pada pukul 06.01 WIB.
Melansir Reuters, reli Bitcoin dipicu oleh permintaan institusional yang terus meningkat dan ekspektasi positif terhadap kebijakan pro-kripto di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Para investor kripto menyambut positif rencana pembahasan sejumlah regulasi penting di Kongres AS pekan depan, yang dinilai dapat menjadi katalis masuknya gelombang investasi baru ke sektor aset digital.
Mulai Senin, Dewan Perwakilan Rakyat AS akan menggelar debat seputar serangkaian RUU yang bertujuan memberikan kepastian hukum bagi industri kripto — sesuatu yang telah lama dituntut oleh para pelaku pasar.
RUU yang akan dibahas meliputi Genius Act, Clarity Act, dan Anti-CBDC Surveillance State Act. Di antaranya, Genius Act menjadi sorotan karena akan menetapkan aturan federal untuk stablecoin.
Baca Juga
Dukungan datang langsung dari Presiden Donald Trump, yang menyebut dirinya sebagai “presiden kripto” dan mendorong penyusunan aturan yang lebih bersahabat terhadap sektor ini.
Trump juga diketahui terlibat dalam proyek kripto World Liberty Financial, yang dikelola oleh kedua putranya, Eric dan Donald Jr.
“Sekalipun proses pengesahan akhir nanti tersendat, sinyal politik bahwa Kongres mulai terlibat aktif sudah cukup menghidupkan semangat pasar,” kata Jag Kooner, kepala derivatif di bursa kripto Bitfinex.
Analis riset di Nansen, Nicolai Sondergaard, menambahkan bahwa lonjakan harga bitcoin turut mendorong reli pasar kripto secara menyeluruh, dengan arus masuk yang kuat dan konsisten ke dalam ETF kripto spot menjadi salah satu penggerak utama.
“Momentum ini mencerminkan kembalinya kepercayaan investor terhadap masa depan aset digital di bawah payung regulasi yang lebih jelas,” ujarnya.
Kenaikan ini dinilai sebagai validasi terbaru bagi investor yang bullish terhadap aset kripto, terutama sejak pemilu November lalu. Mereka bertaruh bahwa masa jabatan kedua Trump akan membuka era baru regulasi yang lebih longgar.
“Pasar opsi mencerminkan keyakinan bullish yang segar,” kata Chris Newhouse, Direktur Riset di firma DeFi Ergonia.
Sentimen pasar juga tercermin dalam funding rate Bitcoin di kontrak perpetual futures yang masih berada di zona positif. Ini menunjukkan bahwa pelaku pasar lebih condong mempertahankan posisi beli (long position), salah satu cara umum untuk memperbesar eksposur terhadap aset kripto.
Pernyataan Trump yang bernada positif di platform media sosial miliknya, Truth Social, turut memperkuat optimisme pasar pada Kamis.
Menurut Mauricio Di Bartolomeo, Co-Founder dan Chief Strategy Officer Ledn, reli Bitcoin kali ini juga ditopang oleh ekspektasi peningkatan permintaan dari sejumlah perusahaan treasury kripto yang baru diluncurkan.
Perusahaan-perusahaan ini berencana menerbitkan saham atau surat utang untuk mengisi neraca keuangan mereka dengan aset digital, menjadikan mereka sebagai proxy Bitcoin di pasar saham. “Bitcoin mencetak rekor baru karena permintaan yang terus-menerus dari investor dan korporasi,” ujar Di Bartolomeo.
