Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang SUN Diserbu Investor, DJPPR Kemenkeu Ungkap Faktor Pendorongnya

Tingginya nilai permintaan investor dalam lelang SUN awal Juli 2025 mencapai Rp121 triliun dinilai mencerminkan memadainya likuiditas pasar keuangan domestik.
Pegawai mengamati layar transaksi obligasi di dealing room BNI, Jakarta, Rabu (21/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar transaksi obligasi di dealing room BNI, Jakarta, Rabu (21/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Tingginya nilai permintaan investor dalam lelang surat utang negara (SUN) pada awal Juli 2025 yang mencapai Rp121 triliun dinilai mencerminkan memadainya likuiditas pasar keuangan domestik. 

Direktorat Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan telah melaksanakan lelang SUN pada 1 Juli 2025. Delapan seri SUN yang dilelang ialah SPN12251002, SPN 12260702, FR0104 (reopening), FR0103 (reopening), FR0106 (reopening), FR0107 (reopening), FR0102 (reopening) dan FR0105 (reopening).

Total penawaran investor yang masuk dalam lelang SUN itu mencapai Rp121,67 triliun. Nilai penawaran masuk itu merupakan yang tertinggi sejak lelang SUN dilaksanakan pada awal tahun ini. Incoming bids dalam lelang SUN kali ini melampaui rekor tertinggi sebelumnya sebesar Rp108,33 triliun pada lelang 20 Mei 2025.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Suminto mengatakan kuatnya incoming bids lelang SUN 1 Juli 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Dari sisi global, lanjutnya, dollar index (DXY) yang melemah serta arah Fed yang lebih dovish mendorong appetite investor asing yang lebih tinggi. 

“Pada lelang SUN 1 Juli 2025, investor asing mencatatkan incoming bids Rp30,87 triliun, dan dimenangkan (awarded) sebesar Rp9,92 triliun,” paparnya kepada Bisnis, Kamis (3/7/2025). 

Suminto menambahkan tingginya minat asing juga terlihat di pasar sekunder, hal ini terlihat dari penambahan kepemilikan SBN oleh investor asing secara YTD sebesar Rp42.18 triliun.

Menurutnya, sentimen lain yang mempengaruhi moncernya incoming bids dalam lelang SUN ialah kinerja perekonomian domestik yang terjaga. Hal itu antara lain tecermin dari neraca perdagangan Indonesia pada Mei mencatatkan surplus US$4,3 miliar. Total nilai ekspor pada Mei 2025 tercatat US$24,6  miliar atau naik 9,68% secara tahunan. Inflasi pada Juni berada di level 1,87% YoY atau lebih tinggi dibandingkan dengan Mei 1,60% YoY.

“Kuatnya incoming bids dari investor domestik juga menunjukkan masih memadainya likuiditas pasar keuangan domestik,” imbuhnya. 

Berdasarkan catatan DJPPR, bid to cover rasio lelang SUN kali ini mencapai 3,2 kali atau di atas rata-rata 2025 2,65 kali. Secara historis, nilai incoming bids yang mencapai Rp121 triliun merupakan hasil lelang terbesar kedua sejak Februari 2020.


Berikut Nilai Penawaran Masuk Tertinggi dalam Lelang SUN

5 Januari 2021 : Rp97,2 triliun

20 Agustus 2024 : Rp104,1 triliun

17 November 2020 : Rp104,7 triliun

2 Juni 2020 : Rp105,3 triliun

11 Agustus 2020 : Rp106 triliun

3 Agustus 2021 : Rp107,8 triliun

20 Mei 2025 : Rp108,3 triliun

31 Agustus 2021 : Rp116,1 triliun

1 Juli 2025 : Rp121,7 triliun

18 Februari 2020 : Rp127,1 triliun

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper