Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan distributor alat kesehatan, PT Diastika Biotekindo Tbk. menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan membidik dana maksimal Rp114,1 miliar.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan Sabtu (21/6/2025), Diastika Biotekindo yang berencana menggunakan kode saham CHEK itu menawarkan sebanyak-banyaknya 815 juta saham dengan nilai nominal Rp20 per saham dalam IPO. Jumlah itu setara dengan 20,04% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
“Setiap saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar antara Rp120 sampai dengan Rp140,” tulis manajemen CHEK.
Dengan demikian, jumlah penawaran umum calon emiten yang terafiliasi dengan PT UBC Medical Indonesia Tbk. (LABS) itu berpotensi meraih dana hasil IPO Rp97,8 miliar sampai dengan Rp114,1 miliar.
“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan untuk modal kerja,” paparnya.
Baca Juga : Perusahaan Logistik B-LOG, Trimitra Trans Persada Banderol Harga IPO Rp240-Rp270 per Saham |
---|
Setelah IPO, komposisi pemegang saham CHEK terdiri atas PT Optel Investama Mulia sebesar 61,2%, TH M Nelly Susanti 16%, Health Alliance Limited 2,3%, Active Rich Investment Limited 0,46%, dan masyarakat 20,0%.
Laurentia Hariadi tercatat sebagai pengendali perseroan. Laurentia juga tercatat sebagai pemegang saham mayoritas di PT Optel Investama Mulia yang merupakan pemegang saham mayoritas CHEK.
Laurentia akan tetap menjadi pengendali CHEK dan tidak dapat mengalihkan pengendaliannya pada perseroan sampai dengan sekurang-kurangnya 12 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham perseroan menjadi efektif.
Hingga akhir 2024, Diastika Biotekindo membukukan jumlah aset Rp118,8 miliar. Sementara itu, jumlah liabilitasnya Rp25,56 miliar dan ekuitasnya Rp93,24 miliar.
CHEK mengantongi pendapatan sebesar Rp117,46 miliar pada 2022, Rp129,09 miliar pada 2023, dan Rp154,79 miliar pada 2024. Dari situ, laba tahun berjalan Diastika Biotekindo sebesar Rp13,59 miliar pada 2023 dan Rp15,17 miliar pada 2024.
PT Diastika Biotekindo didirikan pada 1989 dengan fokus menyediakan solusi untuk produk alat kesehatan dan alat laboratorium berkualitas tinggi.
Seiring dengan berjalannya waktu, perseroan berhasil menjalin kemitraan strategis dengan beberapa prinsipal alat Kesehatan terkemuka dari mancanegara, seperti Bio-Rad pada 1990 dan Thermo pada 2004. Kemitraan itu dijalin dalam memperluas jangkauan produk-produk alat kesehatan dan alat laboratorium di Indonesia.
Pada 2024, perseroan ditunjuk sebagai pemenang dalam pengadaan mesin Next-Generation Sequencing (NGS) G400 dari MGI di Universitas Brawijaya. Diastika Biotekindo terus berkembang sebagai salah satu yang terdepan dalam penyediaan solusi alat kesehatan dan alat laboratorium di Indonesia, dengan komitmen yang kuat untuk mendukung kemajuan di bidang kesehatan dan penelitian ilmiah.
Berdasarkan indikasi jadwal IPO, Diastika Biotekindo menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2025.