Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) terperosok ke zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (20/6/2025). IHSG ditekan oleh koreksi saham big caps, seperti BBRI, BBCA, DSSA, AMMN, dan BMRI.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG dibuka ambles 36,06 poin atau 0,52% ke level 6.932,57 pada awal perdagangan hari ini. IHSG bergerak di rentang 6.929,99 hingga 6.954,81.
Sebanyak 122 saham menguat, 203 saham melemah, dan 211 saham stagnan pada pagi ini. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.160 triliun.
Jelang akhir pekan ini, IHSG kembali merosot setelah ambrol 1,96% ke level 6.968,64 pada Kamis (19/6/2025). Di level itu, IHSG merosot 1,96% secara year-to-date (YtD).
Memerahnya IHSG ditekan oleh koreksi harga saham emiten-emiten kapitalisasi pasar jumbo. Di sektor perbankan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terpantau turun 1,05% ke level Rp3.760, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) merosot 1,21% ke level Rp4.910, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun tipis 0,57% ke posisi Rp8.725 per saham.
Selain itu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) turun 0,95% ke level Rp7.825, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) turun 1,5% ke level Rp3.280, dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melemah 2,41% ke posisi Rp1.415 per saham.
Di sisi lain, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menguat 2,48% ke level Rp124 bersama dengan saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang naik 1,35% ke level Rp1.505, saham PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) naik 1,78% ke level Rp860, dan saham PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) naik 1,35% ke posisi Rp2.260 per saham.
Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas juga memproyeksikan IHSG masih bergerak tertekan dengan kecenderungan melemah.
“Secara teknikal, terbentuk pola double top yang mengindikasikan potensi penurunan hingga level 6.882,” tulisnya.
Sentimen negatif datang dari kekhawatiran investor terhadap tensi geopolitik di Timur Tengah. Namun, sektor komoditas, terutama minyak bumi, dinilai patut dicermati karena berpotensi menguat seiring dengan kenaikan harga akibat konflik.
Pada hari ini, IHSG diestimasi bergerak menguji level support 6.882 dan resistance 7.100. BRI Danareksa Sekuritas rekomendasi saham beli terhadap saham ESSA dan ENRG, serta jual terhadap saham PTRO dan MTEL.
Senada, analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memperkirakan IHSG akan uji support 6.820-6.850 pada perdagangan hari ini atau awal pekan depan.
Sentimen pelemahan IHSG a.l. datang dari eskalasi perang Israel-Iran yang berisiko mengganggu rantai pasokan sejumlah komoditas energi (minyak dan gas), dan risiko resesi di Amerika Serikat. Dari domestik, lanjutnya, pelaku pasar dinilai tengah memanfaatkan sentimen perang tersebut sebagai validasi untuk melakukan sell-off.
Saham pilihan Phintraco Sekuritas pada hari ini ialah MEDC, ELSA, MDKA, MAPA, dan WIFI.
Di sisi lain, Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG kemarin ditutup anjlok 1,96%, disertai dengan net sell asing sekitar Rp1,3 triliun. Saham yang paling banyak dijual investor asing adalah BBRI, ANTM, BMRI, BBCA, dan BBNI.
"Setelah IHSG koreksi dalam kemarin, IHSG berpeluang untuk short term teknikal rebound ke sekitar 7.000-7.050. Tapi dapat dipergunakan untuk take profit karena IHSG masih berpeluang koreksi hingga 6.800 dalam beberapa waktu ke depan."
Hari ini, IHSG diestimasi bergerak di rentang support 6.900-6.950 dan resistance 7.000-7.050. Saham-saham yang direkomendasikan BNI Sekuritas untuk dicermati investor pada hari ini, yaitu BRMS, BKSL, PGEO, MEDC, PANI, dan AMMN.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.