Bisnis.com, JAKARTA – Reputasi dolar AS sebagai aset aman atau safe haven di tengah kondisi krisis dipertanyakan. Adapun, greenback hanya reli terbatas usai Israel melancarkan serangan ke Iran.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar sempat menguat terbatas 0,4% pada perdagangan Jumat (13/6/2025), turun setelah sempat menguat 0,5%. Di sisi lain, emas terus menanjak dengan penguatan 1,7%.
Adapun, aset safe haven seperti dolar AS dan emas biasanya melonjak saat terjadi krisis. Serangan Israel ke Iran baru-baru ini menambah daftar panjang krisis global yang mengkhawatirkan pelaku pasar.
Dari pantauan Bloomberg, dolar AS malah tergelincir setelah Israel menyerang pangkalan nuklir Iran sebelum akhirnya reli tipis. Namun demikian, penguatan itu tetap membawa dolar AS di level terendahnya dalam tiga tahun terakhir.
Selanjutnya, posisi AS sebagai produsen minyak terbesar di dunia di tengah krisis ini mengangkat harga minyak mentah berjangka sebanyak-banyaknya hingga 13%.
Analis mengatakan dolar AS seharusnya diuntungkan oleh kenaikan tajam harga minyak. Dengan kenaikan eskalasi antara Israel dan Iran, yang dapat memperluas konflik di wilayah tersebut, dolar AS harusnya melesat.
Analis Bantage Markets Hebe Chen mengatakan label safe haven untuk dolar AS diberikan atas tiga pilar yaitu stabilitas ekonomi, likuiditas, dan kredibilitas. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara ekonomi, likuiditas, dan kredibilitas, investor biasanya akan memburu safe haven.
"Pelemahan dolar AS tahun ini mencerminkan ada retakan di ketiga pilar tersebut," kata Chen di Melbourne, dikutip Bloomberg, Jumat (13/6/2025).
FX Strategist ING Fransesco Pesole mengatakan dolar AS tertekan dalam beberapa bulan terakhir karena Presiden AS Donald Trump bersikukuh untuk melanjutkan perang dagang yang akan menghantam ekonomi AS.
Hal itu memunculkan tren "jual Amerika" yang menjadi slogan saat investor ramai-ramai meninggalkan aset AS, mulai dari saham, obligasi, dan akhirnya membebani greenback.
"Dolar AS seharusnya bisa diperdagangkan lebih tinggi lagi setelah kejadian semalam... Ini menjadi bukti berikutnya bahwa status dolar AS sebagai safe haven mulai pudar," kata Pesole.
Adapun, serangan Israel menandai eskalasi besar terhadap program nuklir Tehran. Iran dan AS dijadwalkan untuk berunding untuk putaran ke-enam di Oman pada akhir pekan ini. Tapi Trump sebelumnya menyampaikan pesimisme akan tercapai kesepakatan.
Sementara itu, Menlu AS Marco Rubio mengatakan AS tidak terlibat di dalam serangan Israel tersebut.