Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menargetkan produksi batu bara seberat 50 juta metrik ton untuk tahun 2025, tidak berubah dari target awal tahun.
Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail menjelaskan pihaknya belum memiliki rencana untuk melakukan revisi produksi dan penjualan tahun 2025, di tengah gejolak harga komoditas. PTBA menurutnya masih menargetkan produksi batu bara seberat 50 juta ton dan penjualan batu bara juga 50 juta ton.
“Terhadap tekanan yang datang, kami lakukan diversifikasi supaya produksi dan penjualan kami tetap dengan rencana kerja dan anggaran biaya [RKAB],” ucap Arsal pada konferensi pers PTBA di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Arsal melanjutkan untuk mengantisipasi volatilitas harga batu bara tersebut, pihaknya telah memiliki kontrak dengan pembeli, dengan formula yang telah disepakati perseroan.
Lebih lanjut, Arsal menjelaskan saat ini kondisi harga batu bara tengah mengalami penurunan yang cukup jauh dari tahun lalu, yaitu di bawah US$100 per ton berdasarkan indeks ICI.
Di satu sisi, sentimen datang dari gejolak perang dagang yang saat ini belum usai. Apabila perang dagang mempengaruhi China, maka pertumbuhan ekonomi dapat mengalami penurunan dan berdampak ke sektor batu bara.
Baca Juga
PTBA pun menyiasati hal ini dengan melakukan perluasan pasar. Menurut Arsal, PTBA tidak hanya melakukan ekspor ke China, tetapi juga ke Vietnam, Thailand, Korea, dan Jepang.
“Jadi kami diversifikasi agar produk yang kami hasilkan bisa terjual,” kata Arsal.
Sebagai informasi, sampai kuartal I/2025 penjualan ekspor PTBA mencapai 5,09 juta ton atau naik 34% secara tahunan. Sedangkan penjualan domestik sebesar 5,19 juta ton.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Total penjualan batu bara PTBA pada kuartal I/2025 mencapai 10,28 juta ton, atau tumbuh 7% secara tahunan.