Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waswas Kepastian Tarif Trump, Bagaimana Nasib IHSG Tengah Tahun?

IHSG berpotensi tertekan apabila perkembangan Tarif Trump memburuk lagi. Sejauh ini, deeskalasi perang tarif sudah membuat IHSG rebound.
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pengadilan Perdagangan Amerika Serikat (AS) memblokir sebagian besar putusan Presiden AS Donald Trump terkait dengan tarif dagang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia pun berpotensi sideways pada awal bulan Juni 2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah sebesar 0,32% atau 23,15 poin ke level 7.175,82 pada Rabu (28/5/2025). Sementara dua hari terakhir, pasar saham di Indonesia tutup karena libur nasional.

Adapun, perkembangan terbaru dari tarif AS saat ini Washington mempertimbangkan upaya untuk memberlakukan tarif impor sebesar 15% selama 150 hari. Hal itu diambil setelah pembatalan pemblokiran kebijakan serupa oleh Pengadilan Banding Federal. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata pun memandang IHSG bergerak sideways pada Juni 2025 di rentang 7.000-7.300 pada pertengahan tahun ini dengan fokus investor ke perkembangan tarif Trump serta sentimen domestik.

“IHSG memiliki kecenderungan menembus resistance 7.300 apabila terus ditopang oleh net buy asing, stimulus domestik, dan ada stabilitas nilai tukar,” kata Liza, Jumat (30/5/2025).

Selain itu, kata dia, window dressing pada akhir semester I/2025 dan persiapan investor maupun emiten menuju rilis laporan keuangan kuartal II dapat menjadi katalis tambahan bagi IHSG. 

Daya IHSG juga disebut akan semakin perkasa apabila negosiasi tarif di AS tidak memburuk. Dengan kondisi pasar yang lebih stabil, investor asing akan kembali percaya diri untuk memasukkan dananya ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia. 

Analis dan VP Head of Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi ikut mengingatkan bahwa IHSG pada Juni akan dipengaruhi sejumlah faktor seperti kekhawatiran aksi profit taking seiring dengan IHSG masuk dalam zona overbought.

“Pasar juga mengantisipasi kebijakan tarif Presiden Trump,” ujar Audi.

Di sisi lain, pendorong IHSG sejauh ini menurut Audi datang dari inflow asing, yang didorong oleh beberapa faktor. Faktor tersebut seperti kekhawatiran kredit rating AS, dengan Moodys yang memangkas kredit rating AS menjadi Aa1 dengan outlook stabil. 

Lalu pelemahan indeks dolar AS, dan core fundamental ekonomi Indonesia yang stabil, dengan rupiah bergerak ke bawah level Rp16.300 per dolar dan inflasi terjaga di rentang target BI 2,5% +/- 1%. 

Selain itu, langkah preventif BI dengan memangkas suku bunga yang menjadi spekulasi positif pasar seiring dengan potensi cost of fund yang turun juga turut mendorong penguatan IHSG.

Terdapat sejumlah saham yang direkomendasikan oleh Kiwoom Sekuritas untuk dicermati pada Juni a.l. ICBP, MYOR, AMRT, UNVR, GIAA, BIRD, JSMR.

Kemudian saham perbankan dan multifinance juga direkomendasikan seperti BBRI, BMRI, ARTO, dan BFIN. Lalu sektor properti dan semen seperti CTRA, SMRA, PWON, SMGR, dan PTPP.

Selanjutnya adalah saham teknologi dan data center dengan saham TLKM, WIFI, DCII, serta sektor energi yang meliputi saham ITMG, ADRO, AADI, serta PGEO.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper