Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mendapatkan sentimen positif dari mayoritas analis jelang pembagian dividen tahun buku 2024 yang ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini.
Perseroan akan menggelar RUPST di Kalbe Business Innovation Center, Jakarta Timur, pada Kamis (22/5/2025). Total ada 5 mata acara rapat yang akan dibahas, salah satunya terkait penggunaan laba bersih 2024.
Pada tahun lalu, emiten farmasi ini meraih laba bersih Rp3,24 triliun, naik 17,13% year on year (YoY). Dengan raihan itu, perseroan berencana melanjutkan kebijakan dividen dengan kisaran rasio 45%-55% dari laba.
Presiden Direktur Kalbe Farma Irawati Setiady mengatakan bahwa kenaikan laba bersih didorong oleh pertumbuhan positif di segmen bisnis obat resep, produk kesehatan, serta distribusi dan logistik. Hal ini didukung berkat pengelolaan biaya operasional yang baik dan dampak positif dari biaya non-operasional.
Pada saat yang sama, margin laba kotor juga relatif mengalami kenaikan menjadi 39,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena penurunan harga bahan baku.
“Di tengah gejolak eksternal dari kondisi finansial dan geopolitik global, kami percaya bahwa perseroan mampu terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia untuk memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia,” kata Irawati dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Seiring dengan hal itu, mayoritas analis dari meja Bloomberg Terminal menyematkan pandangan positif kepada KLBF. Sebanyak 22 dari 24 analis merekomendasikan beli, sedangkan rekomendasi tahan dan jual diberikan masing-masing oleh satu analis.
Rata-rata target harga KLBF untuk 12 bulan ke depan diestimasikan mencapai Rp1.676 atau memberikan potensi kenaikan hingga 9,5% dari harga saat ini yang berada di level Rp1.530 hingga akhir perdagangan Rabu (21/5/2025).
Adapun rekomendasi beli terbaru diberikan oleh Analis HSBC Selviana Aripin dengan target harga Rp1.625, sementara Analis Sucor Sekuritas Giovanus Marcell Lie mengestimasikan saham KLBF akan mencapai di level Rp1.780 per saham.
Sampai dengan kuartal I/2025, Kalbe membukukan penjualan neto sebesar Rp8,84 triliun, tumbuh 5,77% YoY. Raihan itu ditopang penjualan domestik yang mencapai Rp8,30 triliun dan ekspor berkontribusi sebesar Rp537,73 miliar.
Sementara itu, beban pokok penjualan hanya meningkat 2,52% YoY menjadi Rp5,16 triliun sehingga membuat laba kotor KLBF naik 10,69% YoY ke angka Rp3,67 triliun.
Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lainnya, KLBF mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,07 triliun ada tiga bulan pertama tahun ini, meningkat dari Rp957,56 miliar per kuartal I/2024.
____________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.