Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amman Mineral (AMMN) Ungkap Cadangan Mineral Fase 8 Tambang Batu Hijau Capai 460 Juta Ton

PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mengungkap total cadangan mineral di Fase 8 tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, NTB, mencapai 460 juta ton.
Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna (dari kanan), Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk. Alexander Ramlie, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk. Hilmi Panigoro, Komisaris Independen PT Amman Mineral Internasional Tbk. Markus Permadi, dan Presiden Komisaris Agus Projosasmito berbincang di sela-sela pencatatan perdana saham AMMN di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (7/7/2023)./ JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna (dari kanan), Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk. Alexander Ramlie, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk. Hilmi Panigoro, Komisaris Independen PT Amman Mineral Internasional Tbk. Markus Permadi, dan Presiden Komisaris Agus Projosasmito berbincang di sela-sela pencatatan perdana saham AMMN di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (7/7/2023)./ JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mengungkap total cadangan mineral di Fase 8 tambang Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, mencapai 460 juta ton. 

Vice President Corporate Communication Amman Mineral Internasional Kartika Octaviana mengatakan AMMN memasuki babak baru proses penambangan Fase 8 Batu Hijau setelah Fase 7 berakhir pada pengujung 2024. 

"Total total cadangan mineral di Fase 8 sekitar 460 juta ton, diharapkan dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030 mendatang," ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (14/5/2025).

Dia menjelaskan bahwa aktivitas pengupasan batuan penutup telah berlangsung sejak 2021 untuk memastikan transisi antar fase yang mulus. Produksi Fase 8 pada masa awal transisi ini dimulai dari sisi terluar dan teratas pit Batu Hijau yang memiliki kadar logam lebih rendah.

Selanjutnya, kata Kartika, penambangan akan terus berlanjut menuju bagian tengah dan dalam dari pit Batu Hijau yang mengandung bijih mineral dengan kadar lebih tinggi. Dengan demikian, peningkatan produksi akan terjadi dalam beberapa periode ke depan.

“Dengan upaya kami meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional, serta peningkatan harga komoditas, kami berhasil menambah 5 tahun usia tambang Batu Hijau,” ujar Kartika.

Menurut dia, upaya memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030 mendatang menjadi sangat penting, guna mendukung denyut ekonomi regional dan nasional, antara lain terkait dengan lapangan pekerjaan bagi ribuan karyawan, kontribusi bagi pendapatan pemerintah daerah dan pusat.

Terlebih, imbuhnya, Fase 8 juga hadir di tengah momentum global yang krusial. Tembaga, komoditas utama Tambang Batu Hijau, merupakan kunci transisi energi bersih dunia.

Mengutip Wood Mackenzie, Kartika mengatakan bahwa lembaga riset dan konsultan global itu memproyeksikan bahwa permintaan terhadap tembaga akan terus melonjak seiring dengan adopsi teknologi rendah karbon, mulai dari kendaraan listrik hingga infrastruktur energi terbarukan.

Pada 2025, AMMN mengantisipasi produksi konsentrat sebanyak 430.000 ton kering yang diproyeksikan mengandung 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas.

Manajemen AMMN menjelaskan bahwa produksi logam yang lebih rendah pada tahun ini karena perseroan beralih dari penambangan bijih segar di fase 7 ke penambangan material batuan penutup di fase 8.

Di sisi operasional, Amman mencatat produksi konsentrat untuk kuartal I/2025 anjlok sebesar 55% year-on-year (YoY) menjadi total 79.741 metrik ton kering. Produksi tembaga sebanyak 37 juta pon, mengalami penurunan sebesar 62% YoY dan produksi emas turun sebesar 81% YoY menjadi 32.340 ons. 

Menurut Direktur Keuangan Amman Arief Sidarto penurunan itu telah diantisipasi, karena pemrosesan selama kuartal I/2025 sebagian besar berasal dari stockpiles dan bijih segar berkadar rendah dari Fase 8.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper