Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Jasa Marga Tbk. (JSMR), PT Marga Trans Nusantara (MTN) sebagai operator tol Kunciran-Serpong mencatat pertumbuhan lalu lintas harian kendaraan naik 56,7% di sepanjang 2024 mencapai 114.627 kendaraan.
Presiden Direktur PT Marga Trans Nusantara Oemi Vierta Moerdika menyampaikan perseroan tahun lalu mengoperasikan sembilan gerbang tol dan 36 lajur aktif dengan rata-rata volume lalu lintas harian mencapai 114.627 kendaraan.
"Lalu lintas ruas tol Kunciran-Serpong tersebut tumbuh signifikan sebesar 56,7% sepanjang 2024 dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebanyak 73.127 kendaraan/hari," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (8/5/2025).
Menurutnya seiring dengan pertumbuhan lalu lintas tersebut, perseroan secara konsisten telah melakukan peningkatan kualitas infrastruktur dan layanan jalan tol, serta program beautifikasi lingkungan secara berkelanjutan hingga sepanjang 2024.
Dia melanjutkan untuk memastikan jalan tol tetap dalam kondisi prima dan bebas lubang (zero pothole), PT MTN mengerahkan Tim Siaga SPM yang terdiri dari 37 personel yang siaga setiap saat untuk melakukan pemantauan dan penanganan cepat di lapangan.
Di sisi lain, rencananya ruas tol tersebut bakal mengalami kenaikan tarif pada Mei 2025 ini sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 466/KPTS/M/2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Penyesuaian Tarif Tol Kunciran-Serpong.
Apabila mengacu pada Kepmen yang telah diteken Menteri PU tersebut, tarif baru tersebut bakal mulai berlaku efektif 14 hari kalender sejak Keputusan Menteri ditetapkan pada 30 April 2025.
Secara rinci tarif tol untuk golongan I dari JC Kunciran menuju Parigi naik menjadi Rp13.000, dari semula Rp12.500. Untuk arah dari JC Kunciran menuju JC Serpong dipatok Rp21.500, naik dari sebelumnya Rp21.000. Lalu, dari arah SS Parigi menuju JC Kunciran dipatok Rp13.000, SS Parigi tujuan JC Serpong sebesar Rp8.500, JC Serpong tujuan SS Parigi sebesar Rp8.500, dan JC Serpong tujuan JC Kunciran dipatok Rp21.500.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.