Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (8/5/2025), setelah The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka naik 34,42 poin atau 0,5% ke posisi 6.960,65 pada pagi ini. IHSG bergerak di rentang 6.943 hingga 6.963.
Sebanyak 222 saham menguat, 109 saham melemah, dan 226 stagnan pada awal perdagangan Kamis (8/5/2025). Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.122,65 triliun.
IHSG melanjutkan penguatan 5 hari berturut-turut. Pada Rabu (7/5/2025), IHSG ditutup menguat 0,41% ke level 6.926,22. Akan tetapi, pada posisi itu, IHSG masih tercatat melemah 2,17% sepanjang tahun berjalan 2025.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG didorong oleh penguatan harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebesar 1,02% ke level Rp3.950, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,55% ke level Rp9.125, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) melaju 6,16% ke posisi Rp1.120 per saham.
Selain itu, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 2,55% ke level Rp2.820, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik 2,16% ke level Rp1.895 per saham.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG membentuk pola shooting star dan indikator stochastic berada pada overbought area.
“Kondisi tersebut mengindikasikan risiko pembalikan arah. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 6.850-6.970 pada perdagangan hari ini,” ujarnya dalam riset, Kamis (8/5/2025)
Menurutnya, tidak ada kejutan dari FOMC di mana The Fed menahan suku bunga acuan di level 4.5%.
Di sisi lain, Phintraco Sekuritas menilai pelaku pasar merespons positif rencana pertemuan AS dan Tiongkok di Swiss pada akhir pekan ini. Pertemuan tersebut diharapkan akan mengurangi ketegangan perdagangan antara AS dan China akibat tarif.
Hasil positif dari pertemuan tersebut diharapkan mampu meredam kekhawatiran risiko ekonomi, seperti lonjakan inflasi, kenaikan angka pengangguran dan perlambatan ekonomi. Risiko ekonomi dari perang dagang itu disampaikan the Fed pasca pengumuman hasil FOMC (7/5/2025).
Sentimen positif juga berasal dari stimulus moneter China berupa penurunan suku bunga reverse repo tujuh hari menjadi 1,4% dari 1,5% pada Mei 2025, serta menurunkan rasio cadangan perbankan sebesar 50 basis poin sehingga tingkat rata-rata menjadi 6,2% pada Mei.
Baca Juga : The Fed Tahan Suku Bunga, Harga Emas Meredup |
---|
Pada perdagangan hari ini, saham pilihan Phintraco Sekuritas meliputi SMRA, CTRA, PWON, ACES, dan TOWR.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan IHSG kemarin ditutup naik 0,41%, tetapi kembali disertai dengan net sell asing sekitar Rp293 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, CUAN, BREN, TLKM, dan BBNI.
“IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan penguatan ke 7.000. Level support IHSG di kisaran 6.870-6.900 dan resistance 7.000-7.030,” tulisnya dalam riset, Kamis (8/5/2025).
Pada hari ini, BNI Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham BBRI, TPIA, GOTO, BRPT, PTRO, dan BMRI sebagai ide trading.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.