Bisnis.com, JAKARTA – PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH), pengelola rumah sakit DKH baru saja merampungkan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) dengan meraup dana segar Rp69,96 miliar. Sebagian dari dana itu akan digunakan untuk peremajaan rumah sakit dan infrastrukturnya.
Adapun, emiten berkode saham DKHH menawarkan sebesar 530 juta lembar saham, dengan harga per lembar sebesar Rp132. Alhasil, emiten kesehatan itu mendulang dana IPO sebesar Rp69,96 miliar.
Direktur Utama Cipta Sarana Medika Satria Muhammad Wilis menerangkan dana IPO itu akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur penunjang perseroan dan peremajaan alat-alat kesehatan yang dimiliki perseroan.
”Nah pasca-IPO ini, kami akan segera langsung membangun, meremajakan alat kesehatan, fasilitas, meningkatkan kapasitas, dan insyaAllah kami juga rencana untuk membangun center of excellence yang pertama di grup kami,” katanya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Kamis (8/5/2025).
Secara rinci, dana IPO sebesar Rp612 juta akan digunakan untuk merenovasi aset DKH, yaitu Rumah Sakit DKHH di Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
Sebanyak Rp3,61 miliar akan digunakan perseroan untuk membeli fasilitas penunjang bisnis perseroan, seperti CT-Scan, alat-alat medis, hingga non-medis. Nantinya, fasilitas-fasilitas tersebut diestimasikan baru dapat digunakan oleh perseroan pada kuartal IV/2025.
Sementara itu, sebesar Rp40,76 miliar akan digelontorkan perseroan untuk pembangunan gedung baru di kawasan RS DKH Cibadak.
Satria menerangkan, sebagian besar dana IPO memang akan disalurkan untuk pengembangan rumah sakit milik perseroan di Cibadak. Hal itu, lanjutnya, menjadi fokus utama dan prioritas utama perseroan.
”Sisanya akan digunakan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada biaya pemasaran dalam rangka peningkatan branding perseroan serta pembayaran vendor obat/farmasi dengan mekanisme pembelian secara Purchase Order (PO),” tulis manajemen dalam rilis yang dikirim, Kamis (8/5/2025).
Selain itu, Satria menerangkan, perseroan belum memiliki rencana akuisisi pada 2025. Sejauh ini, perseroan masih fokus pada pengembangan aset-aset milik mereka.
Bahkan, pada tahun ini, perseroan disebut memiliki rencana pengembangan satu rumah sakit di kawasan Bogor atau Ciawi. Pengembangan rumah sakit itu sebagai rencana jangka panjang perseroan membangun cluster rumah sakit. Akan tetapi, manajemen menegaskan, tidak akan menggunakan dana IPO untuk realisasi rencana tersebut.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.