Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) menetapkan pembagian dividen sebesar Rp1,13 triliun atau setara 25% dari laba bersih tahun buku 2024 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Nilai itu juga setara dengan dividen per saham (DPS) senilai Rp156,23 per saham atau melonjak signifikan dari tahun buku 2023 yang hanya Rp37,86 per saham. Artinya, terdapat peningkatan sebesar 312,61% secara tahunan.
Corporate Secretary & Chief Administration Officer JSMR Ari Wibowo mengatakan bahwa peningkatan tersebut sejalan dengan komitmen perseroan untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.
“Dividen tersebut akan dibayarkan secara proporsional kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal pencatatan [recording date] 21 Mei 2025,” ujar Ari dalam keterangan tertulis.
Dia juga menyatakan bahwa manajemen JSMR akan berupaya menjaga kesinambungan pembayaran dividen melalui kebijakan yang terukur dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan dan ekonomi ke depan.
Kinerja keuangan Jasa Marga sepanjang 2024 memang menunjukkan pertumbuhan signifikan. Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp18,73 triliun atau tumbuh 20,32% year on year (yoy), dengan laba inti mencapai Rp3,70 triliun.
EBITDA juga mengalami peningkatan menjadi Rp12,62 triliun, tumbuh 27,30% YoY, dengan EBITDA margin mencapai 67,38%. Kinerja ini turut ditopang oleh strategi konsolidasi tiga ruas tol utama Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono melalui pembelian kembali unit Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Pada 2024, JSMR turut melakukan aksi korporasi dengan melepas 35% kepemilikan saham di anak usahanya yakni PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Meski demikian, perseroan tetap menjadi pengendali dengan kepemilikan 65%.
Langkah ini berdampak positif terhadap struktur keuangan Jasa Marga. Rasio DER turun menjadi 1,04x, sementara interest coverage ratio (ICR) meningkat menjadi 3,13x. Selain itu, rasio debt to EBITDA membaik dari 6,9x di 2023 menjadi 4,7x pada 2024.
Dalam RUPST tersebut, perseroan juga menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2024 sebesar Rp926,56 miliar yang telah terserap seluruhnya per 31 Desember 2024.
Selain membahas kinerja dan dividen, pemegang saham juga menyetujui perubahan nomenklatur dan susunan baru jajaran direksi dan komisaris perseroan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.