Bisnis.com, JAKARTA — Danantara mendapat modal operasional dari dividen perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diserahkan pada akhir April 2025.
Chief Financial Officer (CFO) Danantara Arief Budiman mengatakan sumber modal Danantara saat ini berasal dari dividen yang telah dibagikan.
"[Dari] dividen yang sudah diberikan," katanya saat ditanyai awak media di acara Fitch Rating Indonesia di St Regis, Jakarta pada Rabu (7/5/2025).
Sejumlah perusahaan BUMN tercatat telah membagikan dividen per April 2025, di antaranya tiga bank besar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Adapun BBNI telah membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp13,9 triliun pada 25 April 2025.
Lalu, BMRI membagikan 78% dari laba tahun buku 2024 senilai Rp43,5 triliun atau Rp466,18 per saham pada 23 April 2025.
Kemudian, BBRI juga membayarkan dividen tunai pada, Rabu (23/4/2025), dengan membagikan dividen final sebesar-besarnya Rp51,74 triliun atau setara dengan Rp343,4 per saham, termasuk dividen interim yang telah didistribusikan sebelumnya pada 15 Januari 2025 sebesar Rp135 per saham atau senilai total Rp20,34 triliun.
Maka, sisa dividen final BBRI yang dibagikan mencapai Rp208,4 per saham atau sebesar Rp31,4 triliun.
Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa dalam upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan Danantara, tolok ukur yang paling mendekati adalah seperti Temasek dan Khazanah.
"Karena Temasek [di Singapura] dan Khazanah [di Malaysia] dimulai dengan beberapa BUMN," ujarnya.
Selain itu, juga melihat United Emirat Arab (UEA) yang juga mendirikan Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) pada 1976.
"UEA mungkin sebelum tahun 80-an, mereka benar-benar mengoptimalkan BUMN dan mencoba memaksimalkan sumber daya," tambahnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.