Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas siang ini, Selasa (6/5/2025) kembali melanjutkan reli di zona hijau seiring sentimen yang datang dari China. Pada siang ini pukul 12.13 WIB, harga emas melanjutkan penguatan sejak kemarin dengan bertengger di level US$3.362,23 per troy ounce di pasar spot. Penguatan ini setara 0,84% secara harian, namun sudah membalik arah dibandingkan akhir pekan lalu yang jatuh ke level US$3.239,2 pada 1 Mei.
Berdasarkan catatan Bloomberg, harga emas kembali melonjak karena investor dari China kembali ke pasar keuangan setelah libur panjang.
"Pembelian yang sedang turun kembali berbalik karena pasar China dibuka kembali pagi ini," kata Priyanka Sachdeva, seorang analis di Phillip Nova.
Meski demikian, reli harga emas akan sangat bergantung kepada performa dolar yang juga sedang dalam tren menguat.
Reli harga emas dunia terus terjadi setelah presiden Amerika Serikat yang baru kembali berkuasa, Donald Trump melancarkan serangkaian perang dagang dengan mitra usaha negaranya. Tarif impor masuk ke AS yang besar telah merusak peran tradisional dolar sebagai tempat berlindung dan menyebabkan investor meningkatkan alokasi penggantinya seperti emas.
Sepanjang kuartal I/2025, logam kuning berkilau itu telah melonjak menyentuh rekor di atas $3.500 per ons pada April lalu. Kenaikan ini didorong oleh pembelian aset safe haven karena perang dagang membuat investor gelisah, serta oleh permintaan spekulatif di Chinadan pembelian oleh bank sentral.
Baca Juga
Kini, arah emas dan dolar akan menunggu keputusan bank sentral Amerika, The Fed. Dalam rilis jadwal yang diberikan, The Fed akan menerbitkan keputusan suku bunga acuan pada 6-7 Mei waktu setempat. Para pembuat kebijakan secara luas diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil ketika pengumuman disampaikan.
Presiden Trump sendiri dalam beberapa kesempatan mendorong Ketua Jerome Powell untuk melonggarkan kebijakan. Dampaknya,b iaya pinjaman yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas batangan karena tidak membayar bunga.