Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melejit Dipicu Pelemahan Dolar AS

Harga emas melonjak lebih dari 2% pada perdagangan Senin (5/5/2025), terdorong oleh pelemahan dolar AS serta meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven.
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melonjak lebih dari 2% pada perdagangan Senin (5/5/2025), terdorong oleh pelemahan dolar AS serta meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven.

Penguatan ini terjadi di tengah kehati-hatian pasar yang menanti keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) akhir pekan ini.

Melansir Reuters, Selasa (6/5/2025), harga emas di pasar spot menguat 2,65% ke level US$3.315,09 per troy ounce, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup naik 2,9% ke posisi $3.337,6.

Pelemahan indeks dolar AS turut mendongkrak daya tarik emas, karena logam mulia tersebut menjadi lebih terjangkau bagi investor dengan mata uang lain.

Indeks yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya tersebut ditutup melemah 0,25% ke level 99,78.

Pernyataan Presiden Donald Trump pada hari Minggu soal penerapan tarif 100% terhadap film impor kembali memicu kekhawatiran atas potensi eskalasi perang dagang global, memperkuat permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff melihat adanya arus masuk yang kuat ke emas sebagai aset lindung nilai, yang menjaga harga tetap tinggi.

”Dalam jangka pendek, harga kemungkinan akan bertahan di atas level $3.000,” katanya, seperti dikutip Reuters.

Meskipun tidak ada ekspektasi perubahan suku bunga dari pertemuan The Fed pekan ini, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu mendatang tetap menjadi perhatian pasar untuk menangkap sinyal arah kebijakan selanjutnya.

Sejak Desember lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25% - 4,50%. Namun, kebijakan tarif yang agresif dari Trump membuat arah kebijakan moneter ke depan menjadi semakin tidak pasti.

Emas, yang dikenal sebagai pelindung nilai terhadap ketidakpastian dan berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah, telah mencetak serangkaian rekor baru dan melonjak lebih dari 26% sepanjang 2025.

Goldman Sachs memperkirakan kinerja emas masih akan mengungguli perak, namun lonjakan permintaan terhadap emas juga diperkirakan turut mengangkat harga perak, mengingat korelasi kuat keduanya.

Harga perak spot naik 1% menjadi US$32,31 per ons. Sementara itu, platinum turun 0,4% ke US$956,05 dan paladium terkoreksi 1,5% ke US$939,55.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper