Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.429 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (5/5/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada perdagangan dengan naik 0,05% atau 8,5 poin ke posisi Rp16.429 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat melemah 0,32% ke posisi 99,520.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,51%, won Korea menguat 1,81%, peso Filipina menguat 0,25%, ringgit Malaysia menguat 1,16%, dan dolar Taiwan menguat sebesar 3,67%.
Lalu mata uang lainnya, baht Thailand menguat 0,36%, dolar Singapura menguat 0,53%, sedangkan yuan China stagnan dan rupee India melemah 0,06% terhadap dolar AS.
Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi telah memprediksi bahwa mata uang rupiah pada hari ini, Senin (5/5/2025) akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di rentang Rp16.340-Rp16.044 per dolar AS.
Dia mengatakan pada perdagangan pekan lalu, Jumat (2/5/2025) mata uang rupiah juga ditutup menguat sebesar 139 poin ke level Rp16.437 per dolar AS.
Ibrahim mengatakan bahwa faktor pendorong penguatan rupiah pekan ini adalah konsolidasi Bank Indonesia (BI) dan pemerintah dalam menjalankan bauran kebijakan ekonomi.
Dia mengatakan bahwa akan ada potensi perdamaian antara AS dengan China dalam isu perang tarif dagang.
Lalu, geopolitik global juga masih memanas. Gencatan senjata Rusia Ukraina akan berakhir. Perang di Timur Tengah pun masih panas.
Sementara itu, Ibrahim mengatakan dari dalam negeri, indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia pada April 2025 menguat dibanding Maret 2025.
Kemudian juga terdapat juga sentimen dari pertemuan Hari Buruh pada Kamis (1/5/2025), Presiden RI Prabowo Subianto berencana menghapus outsourcing, dan rencana itu tentunya ditunggu oleh pasar.