Bisnis.com, JAKARTA – Emiten migas grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) kembali mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal I/2025, melanjutkan tren positif kenaikan laba bersih sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan Laporan Keuangan akhir kuartal I/2025, ENRG berhasil mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp296 miliar (asumsi kurs Rp16.492 per dolar AS). Angka itu melesat 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp291 miliar.
Penjualan bersih perseroan meningkat sebesar 20% year on year (YoY) per 30 Maret 2025. Pada kuartal I/2025, ENRG berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp1,93 triliun, sementara pada kuartal I/2024 mencapai Rp1,60 triliun.
Dirut dan CEO Energi Mega Persada Syailendra S. Bakrie menerangkan peningkatan net sales pada kuartal I/2025 terutama didorong oleh akuisisi yang dilakukan oleh perseroan beberapa waktu yang lalu.
Peningkatan penjualan bersih terutama tampak dari aset perseroan di Sengkang, Sulawesi Selatan. ENRG, melalui anak usahanya PT EMP Energi Jaya (EEJ) baru saja merampungkan akuisisi 51% kepemilikan di blok KKS Sengkang pada Oktober 2024 lalu.
Selain itu, ENRG melalui anak usahanya juga telah mengakuisisi 2 aset minyak milik PT Pertamina Hulu Energi, yang telah beroperasi di Siak dan Kampar, Riau. Akuisisi itu telah rampung dijalankan sejak 25 Maret 2024.
Alhasil, penjualan bersih di Sengkang mencapai Rp224 miliar, melesat 148% dari penjualan kuartal I/2024 di Sengkang sebesar Rp90,65 miliar. Sementara itu, penjualan di Siak, Kampar, dan daerah lainnya melesat menjadi Rp243 miliar.
”Peningkatan produksi minyak dan gas perusahaan tersebut dikarenakan keberhasilan kami dalam mengakuisisi tiga perusahaan migas yang sudah berproduksi, yaitu Sengkang, Siak, dan Kampar. Kami berharap untuk terus dapat meningkatkan produksi dari aset-aset tersebut di masa mendatang,” kata Syailendra dalam keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).
Selepas akuisisi tersebut, Syailendra menjelaskan bahwa proporsi produksi ENRG didominasi 82% oleh gas dan 18% minyak.
Dalam laporan keuangannya, ENRG juga mencatatkan peningkatan aset perusahaan sebesar 0,04% year to date, atau meningkat 11,03 miliar menjadi Rp26,12 triliun.
Selain itu, jumlah liabilitas perseroan juga menyusut 1,84% YtD, dari Rp15,27 triliun menjadi Rp14,99 triliun. Sementara itu, jumlah ekuitas ENRG meningkat tipis 0,04% YtD, menjadi Rp26,12 triliun pada akhir Maret 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.