Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Consumer Cyclical Ambrol Awal 2025, Akibat Daya Beli Loyo?

Melemahnya daya beli masyarakat menjadi penyebab amblasnya Indeks Consumer Cyclical atau IDXCYCLIC sejak awal 2025.
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Melemahnya daya beli masyarakat diperkirakan menjadi penyebab amblasnya Indeks Consumer Cyclical atau IDXCYCLIC sejak awal 2025.

Berdasarkan data IDX, kinerja Indeks Consumer Cyclical atau IDXCYCLIC amblas sebesar 13,79% secara year to date (ytd) hingga Selasa (29/4/2025).

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan membenarkan bahwa melemahnya daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor utama penurunan kinerja Indeks Consumer Cyclical atau IDXCYCLIC.

Dia menjelaskan bahwa data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat turun ke 121,1 pada Maret 2025 dari 126,4 pada Februari 2025 menandakan penurunan kepercayaan konsumen selama 3 bulan berturut-turut. 

"Data tersebut mencerminkan tekanan pada konsumsi rumah tangga, yang merupakan pendorong utama sektor-sektor dalam IDX Cyclic," katanya, Selasa (29/4/2025).

Selain pelemahan daya beli, dia menyebut terdapat faktor lain yang turut berkontribusi terhadap melemahnya kinerja Indeks Consumer Cyclical atau IDXCYCLIC seperti deflasi, kebijakan fiskal, dan persaingan produk impor.

Dia mengatakan bahwa Indonesia mencatat deflasi tahunan pertama dalam lebih dari dua dekade pada Februari 2025, yang mencerminkan lemahnya permintaan domestik.

Menurutnya tren penerimaan negara yang turun pada tahun ini dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap stabilitas fiskal.

Felix menjelaskan bahwa masuknya produk murah dari luar negeri, terutama China menekan industri manufaktur domestik, menyebabkan beberapa perusahaan besar mengalami kesulitan keuangan.

Kemudian, menurutnya terdapat beberapa faktor yang akan berpotensi meningkatkan kinerja Indeks Consumer Cyclical atau IDXCYCLIC ke depan.

Pertama, pemulihan daya beli. Dia mengatakan bahwa peningkatan konsumsi domestik, terutama menjelang musim liburan atau setelah distribusi bantuan sosial, dapat mendorong sektor-sektor dalam indeks tersebut.

Kedua, kebijakan moneter yang akomodatif. Menurutnya, penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dapat merangsang konsumsi dan investasi, memberikan dorongan positif bagi sektor-sektor siklikal.

Ketiga, stabilitas politik dan ekonomi. Felix menjelaskan bahwa kepastian dalam kebijakan fiskal dan politik dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong aliran dana masuk ke pasar saham.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper