Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) menargetkan pendapatan mencapai Rp2,5 triliun pada 2025.
Direktur Keuangan PYFA, Yenfrino Gunadi mengatakan bahwa target pendapatan tersebut akan dicapai dengan beberapa strategi.
"Integrasi penuh dengan Probiotec Australia, ekspansi pasar kesehatan dan kecantikan melalui brand Pyfahealth dan Pyfabeauty yang akan merambah pasar Asia Pasifik," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (29/4/2025).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa PYFA akan berinovasi dalam pengembangan obat melalui R&D berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan XtalPi.
Adapun XtalPi merupakan perusahaan teknologi global yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi dunia seperti Eli Lilly Co dan Merck.
Dia mengatakan bahwa strategi ekspansi jangka panjang PYFA akan menggenjot kinerja dan menjadi prospek investasi untuk para investor pada 2025.
Baca Juga
Sementara itu, PYFA berhasil mencetak lonjakan pendapatan sebesar 173% secara year to year (yoy) sepanjang 2024.
PYFA mencetak pendapatan sebesar Rp1,92 triliun pada 2024 naik signifikan dibandingkan Rp702 miliar pada 2023. Kinerja positif juga dari EBITDA yang tercatat sebesar Rp71,6 miliar.
Adapun, Yenfrino mengatakan bahwa tahun 2024 menjadi bukti ketahanan dan transformasi strategis PYFA.
"Kami berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang didorong oleh akuisisi Probiotec dan ekspansi bisnis yang terukur dan arus kas dan struktur modal kami tetap solid," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh ekspansi bisnis jasa Contract Development and Manufacturing Organization (CDMO) farmasi dan suplemen, dan peningkatan distribusi produk melalui lini brand Pyfahealth dan Pyfabeauty, serta akuisisi 100% saham Probiotec Ltd perusahaan farmasi asal Australia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.