Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pyridam Farma (PYFA) Raup Rp1,92 Triliun, Pendapatan Melonjak 173%!

PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) mencetak pendapatan sebesar Rp1,92 triliun atau naik 173% secara tahunan sepanjang 2024.
Direktur PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) Paulus Widjanarko (kiri) dan Corcomm Manager PYFA Kezia Mareshah (kanan) dalam media gathering Senin (24/6/2024). /Bisnis-Rizqi Rajendra.
Direktur PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) Paulus Widjanarko (kiri) dan Corcomm Manager PYFA Kezia Mareshah (kanan) dalam media gathering Senin (24/6/2024). /Bisnis-Rizqi Rajendra.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) mencetak lonjakan pendapatan sebesar 173% secara year to year (yoy) sepanjang 2024.

Berdasarkan laporan keuangan, PYFA mencetak pendapatan sebesar Rp1,92 triliun pada 2024 naik signifikan dibandingkan Rp702 miliar pada 2023. Kinerja positif juga dari EBITDA yang tercatat sebesar Rp71,6 miliar.

Direktur Keuangan PYFA, Yenfrino Gunadi mengatakan bahwa tahun 2024 menjadi bukti ketahanan dan transformasi strategis PYFA.

"Kami berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang didorong oleh akuisisi Probiotec dan ekspansi bisnis yang terukur dan arus kas dan struktur modal kami tetap solid," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (29/4/2025).

Dia mengatakan bahwa pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh ekspansi bisnis jasa Contract Development and Manufacturing Organization (CDMO) farmasi dan suplemen, dan peningkatan distribusi produk melalui lini brand Pyfahealth dan Pyfabeauty, serta akuisisi 100% saham Probiotec Ltd perusahaan farmasi asal Australia.

Lebih lanjut, dia mengungkap bahwa akuisisi Probiotec dilakukan oleh PYFA untuk memperluas jaringan distribusi global dan memperkaya portfolio produk farmasi. Strategi akuisisi tersebut menjadi salah satu kunci yang mendorong lonjakan pendapatan PYFA.

Kemudian, dia menjelaskan bahwa saat kondisi nilai tukar rupiah yang tidak stabil saat ini, PYFA berupaya mengelola risiko kurs melalui diversifikasi pasar domestik dan luar negeri, serta manajemen arus kas multi mata uang asing. 

"Hal ini menjadi fondasi yang kuat di tengah tantangan makro ekonomi yang terjadi pada skala global saat ini," ucapnya.

Meski begitu, berdasarkan laporan keuangan, PYFA mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp330,2 miliar pada 2024. Jumlah ini meningkat dari Rp85,2 miliar pada 2023.

Sementara itu, PYFA juga mencatat kenaikan total asset hampir 4 kali lipat menjadi Rp5,81 triliun pada 2024, dari Rp1,5 triliun pada 2023.

Selanjutnya, total ekuitas PYFA juga naik menjadi Rp1,03 triliun pada 2024 dari Rp357 miliar pada 2023, dan liabilitas naik menjadi Rp4,77 triliun pada 2024 dari Rp1,17 triliun pada 2023.emudian, right issues PYFA berhasil menyerap sebesar Rp1,07 triliun, dan penerbitan obligasi tercatat sebesar Rp398 miliar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper