Bisnis.com, JAKARTA – Musim dividen tahun buku 2024 tercatat telah bergulir pada kuartal II/2025 ini. Namun, pembagian dividen kali ini diperkirakan belum dapat menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan.
Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan musim dividen pada kuartal II/2025 dapat memberikan sentimen positif terhadap IHSG, terutama melalui saham-saham yang berkapitalisasi pasar besar yang membagikan dividen secara signifikan.
"Namun, pengaruh ini mungkin bersifat sementara, mengingat tekanan dari faktor eksternal dan volatilitas pasar yang masih tinggi," kata Felix, Senin (28/4/2025).
Felix melanjutkan, pembagian dividen ini dapat memberikan dukungan terhadap IHSG dalam jangka pendek. Beberapa faktor eksternal tercatat masih menjadi ganjalan bagi IHSG a.l. kebijakan tarif AS.
Adapun, kebijakan tarif itu telah menekan kinerja ekspor dan memicu kepanikan di pasar saham global, termasuk Indonesia.
Kemudian ketidakpastian ekonomi global, termasuk potensi resesi dan kebijakan moneter ketat di negara maju, dapat memengaruhi aliran dana ke pasar negara berkembang.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan kontribusi banyak atau sedikitnya dividen terhadap kekuatan IHSG bergantung pada seberapa besar dividen yield yang diberikan.
"Karena ini penting, mengingat volatilitas di pasar saham juga tengah berada dalam posisi yang tinggi," ujar Nico, Senin (28/4/2025).
Apabila dividen yield tidak menarik, pelaku pasar dan investor tentu saja akan mengurungkan niat untuk bisa masuk ke dalam pasar saham dan lebih memilih obligasi sebagai salah satu tempat untuk berinvestasi karena kepastian dan besaran imbal hasil yang diberikan.
Nico juga menuturkan pertimbangan selain dividen yield adalah situasi dan kondisi pasar yang ada saat ini. Apabila sentimen global mendukung, hal tersebut menjadi sebuah alasan bagi pelaku pasar dan investor untuk bisa mulai masuk ke dalam aset-aset yang berisiko, saham salah satunya.
Adapun menurut Nico, sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi IHSG adalah ketidakpastian cerita mengenai tarif yang ditunda selama 90 hari, eskalasi perang yang meningkat antara AS dengan China, lalu keberpihakan negara-negara lain antara China dengan AS, serta ekonomi dalam negeri yang juga belum mendukung.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.