Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) gencar berekspansi pada tahun ini, seperti menambah 20 SPBU baru. Untuk itu, AKRA pun menyiapkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp1,6 triliun.
Direktur & Corporte Secretary AKRA Suresh Vembu mengatakan salah satu bentuk ekspansi yang dilakukan AKRA tahun ini adalah dengan mengembangkan jumlah SPBU atau gas station serta logistik AKRA.
Pada akhir 2024, AKR Corporindo telah memiliki 64 SPBU. Tahun ini, rencananya AKRA akan menambah sekitar 15-20 SPBU baru.
Penambahan gas station ini akan berada di kota-kota besar dan kota satelit. AKRA juga mempertimbangkan dari segi lokasi yang dekat dengan infrastruktur perseroan.
AKRA juga bergeliat ekspansi di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). AKRA menargetkan penjualan 100 hektare lahan di JIIPE pada tahun ini.
"Dengan jumlah ekspansi yang kami lakukan tahun ini, sekitar capex-nya bisa antara Rp1,5 triliun sampai dengan Rp1,6 triliun," ujar Suresh dalam konferensi pers RUPS AKRA pada Senin (28/4/2025).
Baca Juga
Ia mengatakan semua dana capex berasal dari kas internal perusahaan. AKRA pun tidak berencana menggelar aksi korporasi guna membiayai ekspansi perusahaan.
Geliat ekspansi AKRA itu dilakukan guna mencapai target kinerja bisnis pada 2025. AKRA sendiri menargetkan raupan laba bersih sekitar Rp2,4 triliun hingga Rp2,6 triliun untuk 2025.
Adapun, sampai kuartal I/2025, AKRA telah meraup laba bersih sebesar Rp565,2 miliar. Laba bersih itu turun 5,08% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp595,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun, AKRA telah membukukan total pendapatan sebesar Rp10,18 triliun pada kuartal I/2025, meningkat 4,53% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,81 triliun.
Sementara itu, pada tahun lalu, AKRA mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,22 triliun pada 2024. Jumlah tersebut terkoreksi 19,97% yoy dari sebelumnya Rp2,78 triliun.
Penurunan laba AKRA terjadi seiring dengan menyusutnya pendapatan 7,98% yoy menjadi Rp38,72 triliun pada 2024, dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp42,08 triliun.
Head of Investor Relations AKR Corporindo Ignatius Teguh Prayoga mengatakan tahun ini AKRA menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan yang dihadapi AKRA adalah kondisi Purchasing Manager's Index (PMI) yang menurutnya masih belum cukup mengalami perbaikan. Hal ini membuat sebagian klien AKRA melakukan wait and see.
"Tetapi, kami tetap menggunakan infrastruktur kami untuk beroperasi dengan baik," ujar Prayoga.
Dia juga menambahkan tantangan terhadap kinerja AKRA datang dari tensi geopolitik yang masih cukup tinggi. AKRA menurutnya mengambil langkah waspada (cautious), tetapi tidak ingin beberapa peluang luput dari pandangan AKRA.