Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Pekan Depan, Senin (28/4)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat direntang Rp16.780-Rp16.830 pada perdagangan pekan depan, Senin (24/4).
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat direntang Rp16.780-Rp16.830 per dolar AS pada perdagangan pekan depan, Senin (28/4/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan akhir pekan ini, Jumat (25/4/2025) dengan naik 0,25% atau 43 poin ke level Rp16.829 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS juga naik 0,27% ke posisi 99,43.

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen yang mempengaruhi gerak rupiah pekan depan adalah sinyal pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) ke depan, dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, prospek inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.

Dia mengatakan bahwa saat ini BI terus memperkuat strategi stabilisasi nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental, terutama melalui intervensi transaksi non-deliverable forward di pasar luar negeri, off shore NDF, serta transaksi spot dan domestik NDF di pasar domestik, guna memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dari tingginya tekanan global.

Menurutnya, respons dari kebijakan tersebut, memberikan hasil positif yang tercermin dari perkembangan rupiah, yang terkendali stabil dan bahkan cenderung menguat.

"BI optimistis bahwa stabilitas eksternal ekonomi Indonesia cukup kuat dalam menghadapi gejolak global, terutama pasca kebijakan tarif Amerika Serikat (AS)," kata Ibrahim dalam riset, Jumat (25/4/2025).

Dia melanjutkan, ada tiga indikator yang mendasari optimisme BI terhadap ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Pertama, defisit transaksi berjalan yang diperkirakan 0,5-1,3% dari PDB (Produk Domestik Bruto) tergolong rendah.

Kedua, BI optimistis defisit transaksi berjalan secara keseluruhan dapat dipenuhi dari surplus transaksi modal dan finansial, baik dari portofolio inflow, penanaman modal asing, maupun sumber-sumber aliran dana asing.

Lalu, ketiga, berdasarkan asesmen yang telah dilakukan BI, stabilitas eksternal ekonomi Indonesia dinilai cukup kuat karena jumlah cadangan devisa yang juga tinggi. 

"Sampai akhir Maret 2025, tercatat cadangan devisa Indonesia sebesar US$157,1 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah dan jauh di atas standar kecukupan internasional atau setara 3 bulan impor," jelasnya.

Seiring dengan sentimen-sentimen tersebut, Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan pekan depan, Senin (28/4/2025) akan berfluktuatif namun akan ditutup menguat pada rentang Rp16.780-Rp16.830.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper