Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menilik Prospek Saham ANTM, BRMS, hingga MDKA di Tengah Lonjakan Harga Emas

Harga emas yang sedang melonjak tajam dinilai mampu mendorong kinerja bisnis deretan emiten tambang seperti ANTM, BRMS hingga MDKA.
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle

Sementara dalam risetnya, Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey merekomendasikan buy untuk MDKA dengan target harga Rp1.600 per lembar. "Harga emas yang tinggi akan mendorong kinerja," tulisnya dalam riset.

Analis Maybank Sekuritas Indonesia Hasan Barakwan merekomendasikan buy untuk BRMS dengan target harga Rp480 per lembar. "Lintasan harga emas yang kuat semakin memperkuat pandangan positif kami terhadap BRMS, karena akan memberikan penyangga yang kuat terhadap laba di masa mendatang," tulisnya dalam riset.

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukan bahwa sebanyak 25 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk ANTM. Sementara satu sekuritas menyematkan rekomendasi hold. Target harga saham ANTM sendiri berada di level Rp1.997 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Konsensus analis juga menunjukan bahwa sebanyak 25 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk MDKA. Sementara satu sekuritas menyematkan rekomendasi hold. Target harga saham MDKA sendiri berada di level Rp2.252 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Lalu, sebanyak tiga sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk BRMS dengan target harga saham di level Rp480 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Selain itu, sebanyak dua sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk HRTA dengan target harga saham di level Rp740 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper