Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan telah menjual 75,8 juta ton batu bara sepanjang tahun 2024. Capaian penjualan ini turun dari capaian penjualan tahun 2023.
Manajemen BUMI dalam keterangan resminya mengatakan penjualan batu bara sepanjang tahun 2024 adalah sebesar 75,8 juta ton, turun 4% dibandingkan periode 2023 yang sebesar 78,7 juta ton.
Sementara itu, jumlah batu bara yang ditambang BUMI mencapai 74,7 juta ton sepanjang 2024, turun 4% dari tahun 2023 yang sebesar 77,8 juta ton.
Overburden removal atau pengupasan lapisan tanah BUMI mencapai 649,7 juta bank cubic meter (bcm). Overburden removal ini turun 15% dari tahun 2023 yang sebesar 765 juta bcm.
BUMI juga melaporkan realisasi harga rata-rata batu bara turun sebesar 12% menjadi US$71,8 per ton, dari sebelumnya sebesar US$81,3 per ton pada 2023.
Sebagai informasi, BUMI mencatatkan pendapatan sebesar US$1,35 miliar pada 2024. Pendapatan ini turun 19,06% dari tahun 2023 yang sebesar US$1,67 miliar.
Pendapatan ini diperoleh dari pelanggan seperti Rwood Resources DMCC sebesar US$522,08 juta, PT PLN (Persero) senilai US$233,1 juta, GN Power Mariveles sebesar US$94,4 juta, dan Ganghe International Trading sebesar US$86,7 juta.
Sementara itu, beban pokok pendapatan BUMI tercatat turun 22,83% menjadi US$1,19 miliar. Sebelumnya pada 2023 beban pokok pendapatan BUMI adalah senilai US$1,54 miliar.
Laba bruto BUMI melonjak menjadi US$169,2 juta pada 2024, dari US$137,2 juta pada 2023. Laba bruto ini naik 23,3% secara tahunan atau year on year.
Alhasil, raihan laba bersih BUMI juga meroket menjadi US$67,4 juta atau setara Rp1,09 triliun, dari tahun 2023 yang sebesar US$10,9 juta. Laba bersih ini naik 517,75% secara year on year.