Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuan Melejit Emiten Transportasi Darat BIRD, ASSA Cs pada 2024

Sederet emiten transportasi darat seperti PT Blue Bird Tbk. (BIRD) dan PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mencatatkan kinerja moncer labanya sepanjang 2024.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet emiten transportasi darat seperti PT Blue Bird Tbk. (BIRD) dan PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mencatatkan kinerja moncer labanya sepanjang 2024.

Berdasarkan laporan keuangan, BIRD mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp585,19 miliar pada 2024, naik 29,19% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba 2023 sebesar Rp452,97 miliar.

Kinerja moncer laba BIRD didorong oleh pendapatan neto yang naik 13,96% yoy menjadi Rp5,03 triliun pada 2024, dibandingkan Rp4,42 triliun pada 2033.

Emiten transportasi besutan taipan TP Rachmat, ASSA pun mencatatkan kinerja moncer labanya. ASSA telah membukukan laba sebesar sebesar Rp243,74 miliar pada 2024, melonjak dua kali lipat lebih atau 134,89% yoy dibandingkan laba Rp103,76 miliar pada 2023.

Catatan laba ASSA didapat seiring dengan pertumbuhan pendapatan 11,65% yoy menjadi Rp4,95 triliun pada 2024, dibandingkan Rp4,43 triliun pada 2023.

Emiten lainnya seperti PT Batavia Prosperindo Trans Tbk. (BPTR) mencatatkan lonjakan laba 49,39% yoy menjadi Rp40,61 miliar pada 2024, dibandingkan Rp27,18 miliar pada 2023.

PT Express Transindo Utama Tbk. (TAXI) yang masih merugi mencatatkan penyusutan kerugiannya. Rugi TAXI menjadi Rp1,77 miliar pada 2024, dibandingkan Rp4,04 miliar pada 2023.

Akan tetapi, terdapat emiten transportasi darat lainnya yang berkinerja jeblok. PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) misalnya mencatatkan penurunan laba menjadi Rp28,25 miliar pada 2024, dibandingkan Rp31,72 miliar pada 2023.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan moncernya kinerja bisnis emiten transportasi darat pada 2024 didorong oleh semakin bergeliatnya aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat.

Ke depan, dia memproyeksikan sektor transportasi akan mendapat dorongan dari perbaikan daya beli dan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

"Prospeknya tetap positif sepanjang 2025, terutama jika pertumbuhan konsumsi domestik dan mobilitas masyarakat terus meningkat," tutur Miftahul pada beberapa waktu lalu.

Sementara, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan emiten transportasi dan logistik menurutnya akan mendapatkan peluang pertumbuhan kinerja bisnis, apabila didukung oleh tingkat mobilitas dan konektivitas yang lebih tinggi.

"Apalagi jika pemerintah terus membangun infrastruktur. Emiten transportasi dan logistik akan dapat benefit dan bisa menekan operating expense," jelas Nafan.

Namun, terdapat tantangan bagi emiten transportasi pada tahun ini, yakni tingkat kompetisi, serta stabilitas pertumbuhan ekonomi.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper