Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perhiasan dan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) mencatat laba bersih sebesar Rp442,18 miliar sepanjang 2024. Torehan laba bersih itu naik 44,59% dibandingkan dengan raihan sepanjang 2023 di angka Rp305,8 miliar.
Berdasarkan Laporan Keuangan yang berakhir Desember 2024, HRTA mencatatkan penjualan neto sebesar Rp18,22 triliun sepanjang tahun lalu. Penjualan itu naik 41,76% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2023 di angka Rp12,85 triliun.
Adapun, sebagian besar penjualan perhiasan HRTA berasal dari grosir sebesar Rp11,34 triliun, disusul penjualan di toko dan ekspor sebesar Rp4,73 triliun dan Rp2,04 triliun.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan HRTA selama 2024 sebesar Rp17,13 triliun, naik 43,84% dari posisi beban tahun sebelumnya di angka Rp11,91 triliun.
Setelah dikurangi beban, laba bruto HRTA menjadi Rp1,09 triliun, bergerak naik dari posisi laba bruto tahun sebelumnya di angka Rp946,73 miliar.
Sementara itu, total liabilitas HRTA sampai akhir 2024 sebesar Rp3,61 triliun, berasal dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp2,69 miliar dan jangka panjang sebesar Rp911,23 mililiar.
Adapun, total ekuitas HRTA sampai akhir 2024 sebesar Rp2,34 triliun, naik 19,13% dibandingkan posisi ekuitas akhir 2023 sebesar Rp1,97 triliun.
Di sisi lain, total aset HRTA pada 2024 sebesar Rp5,95 triliun, yang berasal dari aset lancar mencapai Rp5,53 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp425,86 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.