Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat Lincah Hartadinata (HRTA) Raih Pendapatan Rp27 Triliun pada 2025

PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) membidik kenaikan pendapatan hingga 47% pada tahun ini atau sekitar Rp27 triliun, memanfaatkan momentum penguatan harga emas.
Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto (kanan) memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto (kanan) memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten manufaktur perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) membidik kenaikan pendapatan hingga 47% pada tahun ini, memanfaatkan momentum penguatan harga logam mulia.

Untuk mengejar target tersebut, HRTA akan menambah 100 toko baru sepanjang 2025. Harapannya penambahan toko tersebut bisa membantu perseroan merealisasikan target pendapatan 47% atau sekitar Rp27 triliun dengan target laba naik 35% atau Rp600 miliar tahun ini.

Presiden Direktur Hartadinata Sandra Sunanto menerangkan perseroan akan fokus ekspansi pelebaran jaringan toko pada tahun ini. Dia menyebut perseroan tidak memiliki rencana ekspansif untuk pengembangan produk baru di luar emas.

”Kami melihat ekspansi kami di 2025 ini sebetulnya lebih ke arah peningkatan jumlah retail kami, toko-toko retail, juga peningkatan jumlah unit-unit gadainya kami,” katanya dalam paparan publik, Kamis (12/6/2025).

Selain itu, perseroan juga berencana untuk memperkuat penjualan online pada 2025. Oleh Sandra, penjualan online disebut bakal menarik pembeli Gen Z lewat penawaran produk-produk emas inovatif dan tematik.

Mengenai unit gadai, HRTA telah memiliki unit gadai di 6 provinsi di Indonesia. Hal itu yang rencananya akan turut dikejar oleh perseroan melalui anak usahanya PT Gemilang Hartadinata Abadi.

”Dan kalau kami lihat bagaimana prospek bisnis perhiasan di Indonesia, sebetulnya saya masih sangat yakin bahwa masyarakat Indonesia tetap menyukai perhiasan,” katanya.

Untuk itu, perseroan menyediakan capital expenditure (capex) atau anggaran belanja modal sebesar Rp150 miliar untuk menjalani 2025. Nantinya, sebagian besar capex akan digunakan perseroan untuk mengintegrasikan pabrik.

Saat ini, Hartadinata memiliki empat pabrik pengolahan emas batangan dan perhiasan emas. Seluruh pabrik itu akan diintegrasikan menjadi satu pabrik saja yang ditargetkan rampung pada Agustus 2025.

”Kami saat ini sedang mempersiapkan integrasi manufaktur, di mana sebelumnya ada 4 factory yang memproduksi perhiasan dan emas batangan, kami akan integrasikan menjadi 1 factory dengan tujuan utama kami adalah produktivitas,” katanya.

Berdasarkan laporan keuangna tahunan 2024, HRTA mencatatkan penjualan neto sebesar Rp18,22 triliun sepanjang tahun lalu. Penjualan itu naik 41,76% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2023 di angka Rp12,85 triliun. 

Di sisi lain, beban pokok pendapatan HRTA selama 2024 sebesar Rp17,13 triliun, naik 43,84% dari posisi beban tahun sebelumnya di angka Rp11,91 triliun.

Setelah dikurangi pajak dan beban lainnya, HRTA memegang laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp149,74 miliar. Angka itu melesat 45,81% dibandingkan torehan laba bersih perseroan pada 2023 sebesar Rp102,69 miliar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper