Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola Hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) masih membukukan rugi bersih pada akhir 2024. Meski begitu, perusahaan merancang inisiatif strategis untuk mempercepat pertumbuhan dan memperkuat posisi di pasar.
Berdasarkan laporan keuangan 2024, MPPA membukukan penjualan bersih mencapai Rp7,11 triliun atau tumbuh 2,9% year-on-year (YoY) dari Rp6,91 triliun pada 2023. Pada 2024, tingkat same store sales growth (SSSG) MPPA mencapai 4,2%.
Menurut perseroan, hal itu didukung oleh peningkatan kualitas gerai, pengalaman berbelanja pelanggan yang lebih baik serta penerapan strategi pemasaran yang efektif.
MPPA juga melaporkan bahwa efisiensi operasional pada 2024 menghasilkan penghematan sebesar Rp121 miliar. Capaian itu menegaskan komitmen MPPA dalam pengelolaan biaya dan produktivitas.
Pada saat yang sama, Matahari Putra Prima meraih laba usaha positif sebesar Rp33,92 miliar pada 2024 dari posisi rugi usaha Rp110,83 miliar pada 2023. Meski demikian, MPPA masih bergulat dengan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau rugi bersih.
Pada 2024, rugi bersih MPPA menyusut menjadi Rp118,1 miliar dari rugi bersih Rp255,35 miliar pada 2023. MPPA menyebut rugi periode berjalan yang turun menegaskan disiplin dalam pengelolaan biaya dan kemampuan MPPA dalam beradaptasi.
Adrian Suherman, Presiden Direktur dan CEO MPPA, mengatakan pencapaian tahun buku 2024 mencerminkan dampak dari disiplin dalam eksekusi dan perbaikan operasional perseroan.
“Ke depan, MPPA akan terus mendorong pertumbuhan dan profitabilitas melalui ekspansi strategis, transformasi digital serta inovasi berorientasi pelanggan. Kami yakin bahwa inisiatif ini akan membawa MPPA menuju kesuksesan di masa depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).
Menurutnya, MPPA berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan melalui inisiatif strategis dan keunggulan operasional. Di tengah tantangan sektor ritel, MPPA juga berupaya memperkuat posisinya di pasar dan mencatatkan peningkatan kinerja keuangan.
Ke depan, pengelola Hypermart itu tetap berkomitmen pada strategi berorientasi pelanggan dengan memastikan ketersediaan makanan segar dan kebutuhan pokok keluarga yang terjangkau, serta menyesuaikan diri dengan preferensi pelanggan di berbagai wilayah.
Dengan memanfaatkan pemahaman wilayah dan pendekatan lokal, lanjutnya, MPPA mengoptimalkan ragam produk, meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat keterlibatan digital guna menghadirkan pengalaman belanja yang lebih relevan dan tanpa hambatan.
Pengembangan lebih lanjut pada e-commerce, rantai pasok, dan strategi ekspansi akan meningkatkan aksesibilitas serta kenyamanan pelanggan, sementara pemanfaatan data akan mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan memperkuat keterlibatan pelanggan.
“Dengan berbagai inisiatif strategis itu, MPPA siap menangkap peluang baru, memperkuat daya saing, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan pada 2025.”