Bisnis.com, JAKARTA– Rapor saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melesat kala pergerakan IHSG amblas hingga trading halt.
1. Saham GOTO Tancap Gas Kala IHSG Anjlok, Cek Target Terbaru
Pergerakan IHSG sempat anjlok 5% pada sesi Selasa (18/3/2025).Secara terperinci, indeks harga saham gabungan (IHSG) ambrol 325 poin atau -5,02% ke level 6.146,91 hingga Selasa (18/3/2025) pukul 11:19 WIB.
Dengan posisi itu, laju indeks komposit telah amblas 13% dari level 7.079,9 pada penutupan akhir 2024.Di tengah koreksi pergerakan IHSG, saham GOTO diam-diam melaju di zona hijau. Selengkapnya baca di sini
2. Deretan Biang Kerok IHSG Ambrol 6% dari Domestik hingga Global
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun hingga amblas 6,12% pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025) dan membuat BEI melakukan trading halt. Analis melihat, kombinasi faktor domestik dan global menjadi biang kerok ambrolnya IHSG hari ini.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory Ekky Topan mengatakan IHSG mengalami penurunan tajam hingga 5% dalam satu hari, dipicu oleh kombinasi faktor domestik dan global. Dari domestik, rumor tentang kemungkinan Sri Mulyani mundur dari posisi Menteri Keuangan kembali mencuat. Selengkapnya baca di sini
3. Masih 'Ngotot' Grab Akuisisi GOTO?
Grab Holdings Ltd. dikabarkan masih berupaya untuk mengambil alih GoTo Group, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Perusahaan ride-hailing dan pengiriman asal Singapura tersebut telah memulai uji tuntas terhadap pesaingnya itu di Indonesia.
Melansir Bloomberg Selasa (18/3/2025), sumber yang mengetahui permasalahan tersebut mengatakan Grab telah mengevaluasi keuangan, kontrak, dan operasi GoTo. Meski begitu perusahaan belum mengumumkan kesepakatan tersebut. Kendati begitu, Grab, GoTo, dan pemegang saham dikatakan telah menilai potensi struktur. Selengkapnya klik di sini
4. IHSG Turun Terdalam Sejak 2011, Adu Peluang Dividen Bank BUMN, BBRI Cs dalam 10 Tahun!
Tekanan di pasar saham mendorong penurunan terdalam IHSG sejak 2011 pada perdagangan Selasa (18/3/2025). Di sisi lain, pasar masih menawarkan peluang dividen tebal di saham bank BUMN, termasuk BBRI. Simak riwayatnya dalam 10 tahun.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (18/3/2025), indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 7,1% secara harian kendati Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat membekukan perdagangan setelah koreksi mencapai 5%. Hal ini memecahkan rekor penurunan harian terdalam sejak September 2011. PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), emiten pengembang pangkalan data atau data center dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Selengkapnya klik di sini
5. Komoditas Pangan Berlomba-lomba Menanjak, Gula, Jagung, hingga Gandum
Di tengah sentimen perang dagang dan dampak buruk krisis iklim, pasokan sejumlah komoditas pangan dari gula, jagung, hingga gandum, kompak menipis sehingga mengerek ke atas harga.
Harga gula berjangka naik ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu. Sejumlah analis memangkas proyeksi produksi di negara penghasil gula terbesar yakni Brasil dan India.
Melansir Bloomberg, Selasa (18/3/2025), setelah estimasi industri menunjukkan produksi yang lebih rendah dari yang diharapkan di produsen terbesar kedua, India, muncul kekhawatiran atas kapasitas negara tersebut untuk mempertahankan ekspor. Pihak berwenang mengizinkan pengiriman sebanyak 1 juta ton musim ini. Selengkapnya di sini