Bisnis.com, JAKARTA - Saham Asia naik untuk hari ketiga, didorong rally di Jepang dan Hong Kong. Kedua pasar ini menikmati peralihan investasi untuk aset non-AS di tengah ketidakpastian yang dipicu oleh Donald Trump.
Indeks saham gabungan Hong Kong naik sekitar 2%, didorong oleh saham BYD Co., perusahaan mobil listrik ini mendapat sentimen positif dan harga sahamnya mencapai rekor tertinggi setelah meluncurkan sistem pengisian daya baru untuk mobil listrik.
Indeks Nikkei Jepang naik lebih dari 1% setelah Berkshire Hathaway Inc. meningkatkan kepemilikannya di perusahaan dagang terbesar di negara itu, yang menggarisbawahi ekspektasi prospek pertumbuhan jangka panjang. Saham berjangka AS turun setelah Indeks S&P 500 ditutup naik 0,6%.
Investor global mencari peluang di tempat lain setelah saham AS terkoreksi awal bulan ini. China dan Jepang termasuk yang diuntungkan dari tren ini. Perubahan arah kebijakan ekonomi China untuk memacu konsumsi domestik dalam pengarahan hari Senin diyakini dapat membuat ekonomi negara itu tidak terlalu rentan terhadap tarif dan membantu mendorong penyeimbangan kembali.
“Retorika yang bersahabat dengan pasar dari Beijing memberikan latar belakang yang lebih baik untuk saham Asia hari ini, dan berita tentang peningkatan investasi dari orang-orang seperti Warren Buffett tentu akan membantu sampai taraf tertentu,” kata Homin Lee, analis di Lombard Odier, dikutip Bloomberg, Selasa (18/3/2025).
Dia menyebut pasar saat ini menanti regulasi atas pembatasan perdagangan tambahan dan kontrol ekspor dari Trump. Arus modal yang kuat ke Hong Kong dari pembeli daratan akan menjadi penopang sentimen.
Baca Juga
Di sisi lain, emas naik hingga menyentuh titik tertinggi baru sepanjang masa di atas US$3.000 per ons. Aset AS diperdagangkan dalam kisaran yang ketat dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun turun satu basis poin menjadi 4,29% karena Federal Reserve akan memulai pertemuan kebijakan dua hari.
Reli saham China yang mengalahkan dunia mungkin mendapat katalis baru dari serangkaian laba teknologi, dengan Xiaomi Corp. dan Tencent Holdings Ltd. akan melaporkan laba minggu ini. Kemajuan teknologi BYD juga memperkuat narasi tentang daya saing global perusahaan-perusahaan Tiongkok.
Donald Trump mengatakan Presiden Tiongkok Xi Jinping akan segera mengunjungi Washington, di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Di Jepang, saham keuangan juga menguat seiring dengan meningkatnya imbal hasil menjelang keputusan Bank of Japan (BOJ) pada hari Rabu. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakan pada 0,5%, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Yen turun terhadap dolar untuk hari ketiga, mendekati angka 150 lagi.
"Bank of Japan (BOJ) harus mencermati kenaikan tajam imbal hasil. Jadi perhatian yang cermat akan diberikan pada komentar Ueda tentang hal itu ketika ia berbicara pada pengarahan tersebut," kata Junki Iwahashi, ekonom senior di Sumitomo Mitsui Trust Bank.
Perdagangan saham Indonesia dihentikan setelah IHSG turun 5% sebagai tolok ukur acuan, di tengah kekhawatiran tentang ekonomi dan pengeluaran yang lebih lemah menjelang liburan Idul Fitri.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 11.19 WIB, IHSG ambrol 325 poin atau -5,02% ke level 6.146,91. Di level itu, IHSG sudah anjlok lebih dari 13% dari level penutupan pada akhir 2024 di posisi 7.079,9.
Seiring dengan jebloknya IHSG lebih dari 5%, BEI melakukan pembekuan perdagangan bursa sementara atau trading halt. Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di Bursa pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
"Perdagangan akan dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," tulisnya dalam keterangan resmi pada hari ini, Selasa (18/3/2025).
Setelah trading halt selama 30 menit berakhir, perdagangan saham di lantai bursa kembali dibuka. IHSG terpantau jatuh makin dalam dengan penurunan 389,39 poin atau 6,02% ke level 6.082,56.
