Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 6.561,52 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (14/3/2025). Di tengah penurunan indeks, saham DSSA, UNVR, PANI, dan TLKM terpantau masih melaju.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penurunan sebesar 1,29% atau 85,89 poin menuju posisi 6.561,52 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka pada level 6.647,41 dan sempat bergerak ke level 6.653,32.
Tercatat, sebanyak 154 saham menguat, 173 saham turun, dan 209 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.345 triliun.
Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat antara lain PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) dengan kenaikan sebesar 2,08% menuju level Rp40.425. Adapun saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) naik 0,79% ke Rp1.270.
Selanjutnya, ada saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang menguat sebesar 0,46% menjadi Rp10.900 dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatat kenaikan 0,41% menuju posisi Rp2.440 per saham.
Adapun saham market cap jumbo yang menurun dipimpin oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang melemah 1,55% ke Rp6.350 dan saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turun 1,49% menuju level Rp19.775 per saham.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memandang IHSG masih rawan mengalami pullback lanjutan pada perdagangan hari ini ke kisaran 6.600-6.630.
Secara teknikal, proyeksi itu didukung oleh penurunan volume perdagangan pada perdagangan kemarin, serta indikasi overbought yang terlihat di Stochastic RSI.
“IHSG tertekan oleh pullback pada saham-saham bank yang menopang IHSG di perdagangan Rabu [12/3]. Pembelian selektif pada emiten high dividend masih terjadi pada perdagangan kemarin,” ujarnya dalam publikasi riset harian.
Salah satu contohnya adalah saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), yang menguat seiring dengan rencana divestasi bisnis hulu migasnya ke PT Pertamina Hulu Energi. Penguatan signifikan juga terjadi pada saham UNVR yang dikenal memiliki dividend payout ratio (DPR) sebesar 100% dalam beberapa tahun terakhir.
Dari sisi eksternal, pasar masih mencermati arah kebijakan moneter The Fed yang akan dibahas dalam pertemuan FOMC pada 18-19 Maret 2025.
Selain itu, perkembangan perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada yang berpotensi meluas ke Uni Eropa turut menjadi perhatian investor.
Beberapa saham yang direkomendasikan Phintraco untuk diperhatikan pada perdagangan hari ini meliputi UNVR, BRIS, ADMR, INTP, dan KLBF.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada juga memandang bahwa indeks komposit berpotensi melanjutkan tren penurunannya setelah terbentuk candle black spinning top pada perdagangan sebelumnya.
Meski IHSG masih berada di atas rata-rata MA5 dan MA20, indikator Stochastic memperlihatkan kemungkinan dead cross yang menjadi sinyal pelemahan lebih lanjut.
Dengan kondisi pasar yang masih rentan koreksi, investor disarankan untuk mencermati saham-saham tertentu yang berpotensi bergerak positif. Beberapa saham pilihan yang dapat diperhatikan di antaranya PSAB, BRMS, ANTM, dan INTP.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.