Cek Kinerja Emiten Boy Thohir 2024, Mana yang Paling Moncer?

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten milik Garibaldi 'Boy' Thohir terpantau telah mengeluarkan Laporan Keuangan tahun 2024. Lalu, emiten mana yang mencatatkan pertumbuhan kinerja paling moncer tahun lalu?

Berdasarkan catatan Bisnis, emiten portofolio Boy Thohir mencetak kinerja yang bervariasi sepanjang tahun 2024. Dari lima emiten yang telah menyampaikan laporan keuangannya, sebanyak tiga emiten mencatatkan penurunan pendapatan, dan tiga emiten mencetak penurunan laba bersih. 

Emiten Boy Thohir dengan peningkatan kinerja tertinggi pada 2024 adalah PT Trimegah Sekuritas Tbk. (TRIM). TRIM mencetak peningkatan pendapatan hingga 26,40% menjadi Rp901,15 miliar sepanjang 2024, dari Rp712,95 miliar pada 2023. 

Sementara itu, laba bersih TRIM juga tercatat naik menjadi Rp259,8 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp162,4 miliar pada 2023. Laba bersih ini naik 59,4% secara tahunan. 

Emiten selanjutnya yang mencetak peningkatan pendapatan adalah PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR). ADMR membukukan pendapatan sebesar US$1,15 miliar sepanjang tahun 2024, naik 6,28% secara tahunan dari US$1,08 miliar. 

Akan tetapi, laba bersih ADMR tercatat tergerus 0,99% menjadi US$436 juta sepanjang 2024, dari US$441 juta pada 2023. 

Berbanding terbalik dengan ADMR, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) mencetak penurunan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang meningkat sepanjang 2024. AADI membukukan penurunan pendapatan 10,07% menjadi US$5,31 miliar, dari sebelumnya sebesar US$5,91 miliar pada 2023. 

Sementara itu, laba bersih AADI naik 5,86% menjadi US$1,21 miliar pada 2024, dari sebelumnya sebesar US$1,14 miliar pada 2023. 

Di sisi lain, perusahaan multifinance PT BFI Indonesia Tbk. (BFIN) mencetak penurunan pendapatan 0,28% menjadi Rp6,33 triliun pada 2024, dari sebelumnya sebesar Rp6,35 triliun pada 2023. 

Laba bersih BFIN turun 4,81% menjadi Rp1,56 triliun pada 2024, dari sebelumnya sebesar Rp1,64 triliun pada 2023. 

Adapun PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) menjadi perusahaan portofolio Boy Thohir dengan penurunan laba bersih terdalam. ADRO membukukan penurunan laba bersih 15,93% menjadi US$1,38 miliar, dari sebelumnya sebesar US$1,64 miliar pada 2023. 

Pendapatan ADRO juga tercatat turun 2,66% menjadi US$2,07 miliar pada 2024, dari sebelumnya sebesar US$2,13 miliar pada 2023. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.