Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 6 Maret 2025

Mata uang rupiah berpotensi menguat ke level di bawah Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (6/3/2025).
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (3/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah berpotensi menguat ke level di bawah Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (6/3/2025). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup terapresiasi 0,81% atau 132,5 poin ke posisi Rp16.312 per dolar AS pada Rabu (5/3/2025). Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat melemah 0,58% ke posisi 105,070.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,13%, baht Thailand menguat 0,15%, peso Filipina menguat 0,80%, yuan China menguat sebesar 0,11%, dan dolar Singapura menguat 0,25%.

Sementara itu, mata uang lainnya yakni won Korea menguat 0,65%, rupee India menguat  0,26%, dolar Taiwan menguat sebesar 0,35%, dan ringgit Malaysia menguat 0,79%. Lalu, dolar Hong Kong stagnan.

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di rentang Rp16.230-Rp16.320 per dolar AS pada hari ini. 

Ibrahim mengatakan bahwa tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump terhadap China, Kanada, dan Meksiko mulai berlaku pada pekan ini, dengan Trump menyoroti rencana untuk tindakan tarif yang lebih ketat selama pidatonya di Kongres. Tarif Trump akan berdampak pada ekonomi terbesar di kawasan tersebut.

Dia mengatakan bahwa rencana Donald Trump untuk tarif timbal balik juga akan berdampak pada ekonomi yang berorientasi ekspor utama di Asia, terutama Korea Selatan, Australia, Taiwan, dan Singapura. 

Selain itu, Ibrahim menjelaskan bahwa fokus juga tertuju pada lebih banyak langkah stimulus dari China saat Kongres Rakyat Nasional dimulai. Pemerintah diharapkan menguraikan lebih banyak stimulus untuk mendukung ekonomi China, terutama dalam menghadapi hambatan terkait perdagangan.

China menetapkan target pertumbuhan ekonomi 5% untuk 2025, mempertahankan target tersebut untuk tahun ketiga berturut-turut. Beijing juga menguraikan peningkatan belanja fiskal dan menjanjikan langkah-langkah yang ditargetkan untuk meningkatkan konsumsi swasta dalam beberapa bulan mendatang.

15:21 WIB
Rupiah Terdepresiasi ke Level Rp16.339
Rupiah Terdepresiasi ke Level Rp16.339

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup turun 0,17% atau 27 poin ke posisi Rp16.339 per dolar AS pada Kamis (6/3/2/2025). Pada saat yang sama, indeks dolar juga melemah 0,14% ke posisi 104,110.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,44%, peso Filipina menguat 0,04%, dan ringgit Malaysia menguat 0,16%.

Sementara itu, mata uang lainnya yakni won Korea melemah 0,01%, rupee India melemah 0,12%, dolar Taiwan melemah sebesar 0,22%, baht Thailand melemah 0,38%, dolar Hong Kong melemah 0,02%, yuan China melemah sebesar 0,09%, dan dolar Singapura melemah 0,11% per dolar AS.

12:07 WIB
Rupiah Berbalik Melemah
Rupiah Berbalik Melemah

Rupiah terpantau melemah 16,5 poin atau 0,1% ke level Rp16.329 per dolar AS hingga pukul 12.00 WIB. 

Pada saat yang sama, indeks dolar AS turun tipis 0,01 poin ke posisi 104,265. 

09:07 WIB
Rupiah Dibuka Naik 0,18%
Rupiah Dibuka Naik 0,18%

Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka menguat 29 poin atau 0,18% ke level Rp16.283,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah sebesar 0,13% menuju posisi 104,14.

Sementara itu, mata uang di Asia juga menguat. Won Korea naik sebesar 0,49% bersama rupee India sebesar 0,36%. Sementara itu, peso Filipina dan ringgit Malaysia juga menguat dengan persentase masing-masing 0,07% dan 0,28% per dolar AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper