Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah di rentang Rp16.430-Rp16.500 per dolar AS pada hari ini, Rabu (5/2/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan naik 0,21% atau 35 poin ke posisi Rp16.445 per dolar AS pada Selasa (4/3/2025). Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat melemah 0,25% ke posisi 106,4.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,33%, baht Thailand menguat 0,26%, peso Filipina menguat 0,22%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, yuan China menguat sebesar 0,05%, dan dolar Singapura menguat 0,08%.
Sementara itu, mata uang lainnya yakni won Korea melemah 0,24%, rupee India melemah 0,02%, dolar Taiwan melemah sebesar 0,01%, dan ringgit Malaysia melemah 0,07%.
Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah mengonfirmasi bahwa tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada 4 Maret 2025 pada pukul 5.01 GMT. Selain itu, Trump juga menandatangani perintah untuk menaikkan tarif atas barang-barang China dari 10% menjadi 20%.
"Tarif ini diperkirakan akan meningkatkan ketidakpastian perdagangan, mengganggu rantai pasokan, dan melemahkan permintaan ekspor, sehingga merugikan pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan investor di pasar Asia," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (4/3/2025).
Sementara itu, dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan bahwa memasuki kuartal I/2025, konsumsi domestik Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang patut diapresiasi.
Sebab menurutnya, di tengah tantangan global yang berlanjut, Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) tercatat berada pada level ekspansif 127,2 pada Januari, sedangkan Indeks Penjualan Ritel (IPR) masih tumbuh positif sebesar 0,4%.
"Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga dan menjadi pilar utama penopang pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Selain itu, dia menegaskan bahwa pemerintah terus mempersiapkan langkah strategis untuk menghadapi Ramadan dan Idulfitri 2025. Operasi pasar, gerakan pasar murah, hingga pengawasan distribusi pangan diperkuat untuk menjamin harga kebutuhan pokok tetap terjangkau.
Adapun bukan hanya kebutuhan pokok, Ibrahim menjelaskan bahwa insentif seperti diskon tarif tol dan pembebasan PPN untuk tiket pesawat juga digulirkan guna mendukung mobilitas masyarakat saat mudik Lebaran 2025.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka menguat 27,50 poin atau 0,17% ke level Rp16.417,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah sebesar 0,06% menuju posisi 105,68.
Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas menguat. Won Korea naik sebesar 0,23% bersama rupee India sebesar 0,11%. Sementara itu, peso Filipina dan ringgit Malaysia juga menguat dengan persentase masing-masing 0,36% dan 0,33% per dolar AS.