Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 2,14% pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (4/3/2025), ditekan oleh jatuhnya saham AMMN, TPIA, hingga BREN.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG merosot 139,26 poin ke level 6.380,4 pada hari ini. Di level tersebut, indeks komposit sudah ambruk 9,88% year-to-date (YtD).
Sepanjang perdagangan, IHSG bermanuver di kisaran 6.361,4—6.528,97. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menjadi penekan utama IHSG dengan penurunan 11,8% ke level Rp6.000 per saham. Sementara itu, saham PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT) menjadi top losers karena anjlok 22,31% ke posisi Rp188 per saham.
Bloomberg mencatat IHSG saat ini diperdagangkan dengan price to earnings (PER) 15,1 kali. Sementara itu, 30-day price volatility meningkat menjadi 25,44% dari 25,02% pada sesi sebelumnya. Level itu lebih tinggi dari rata-rata volatilitas harga pada bulan lalu 18,41%.
Berikut 10 Saham Penekan IHSG pada Selasa (4/3/2025)
- PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) turun 11,76% ke level Rp6.000
- PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 8,05% ke level Rp6.850
- PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 5,08% ke level Rp6.075
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) turun 5,25% ke level Rp30.675
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) turun 3,75% ke level Rp77
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,22% ke level Rp4.840
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) turun 6,83% ke level Rp1.910
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) turun 6,87% ke level Rp10.850
- PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) turun 4,21% ke level Rp364
- PT Petrosea Tbk. (PTRO) turun 11,31% ke level Rp2.980
Sebelumnya, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam risetnya mengatakan rebound IHSG pada perdagangan kemarin bersifat temporer, mengingat investor asing kembali catat nilai jual bersih atau net sell.
Berdasarkan data BEI, akumulasi jual bersih investor asing sudah mencapai Rp22,02 triliun sepanjang tahun berjalan 2025 hingga akhir perdagangan Senin (3/3/2025).
Pada hari ini, Valdy memperkirakan aksi jual asing akan berlanjut. Salah satu sentimennya ialah kebijakan tarif Trump yang diproyeksi akan direspons negatif oleh pelaku pasar.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk menunda penerapan transaksi short selling dan intraday short selling di tengah tingginya volatilitas IHSG.
“Dari sisi regulator kami menangkap konsen stakeholder pasar modal pada tekanan IHSG belakangan ini,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi saat konferensi pers di BEI, Jakarta, Senin (3/3/2025).
Inarno berharap keputusan itu dapat menjaga stabilitas dan meningkatkan likuiditas transaksi di pasar saham saat ini.
“Kami juga ingin menyampaikan pesan kami hadir mengamati dan berperan aktif dalam menjaga pasar modal,” katanya.
Selain itu, OJK bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal mengkaji opsi pembelian kembali saham (buyback) saham tanpa lewat persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.