Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Masih Teknikal Rebound, Ini Saran Buat Investor

IHSG mencatatkan penguatan pada perdagangan hari ini, analis menilai kenaikan tersebut masih bersifat technical rebound.
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan pada perdagangan hari ini, analis menilai kenaikan tersebut masih bersifat teknikal rebound dan belum menandai titik balik tren bearish

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat sebesar 3,97% atau 249,06 poin menuju level 6.519,66 pada perdagangan hari ini, Senin (3/3/2025). Kenaikan ini menandai rebound indeks setelah 2 hari berturut-turut anjlok. 

“Secara teknikal, pergerakan IHSG ini diperkirakan sebagai teknikal rebound setelah dua hari berturut-turut mencatatkan koreksi yang cukup dalam,” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana kepada Bisnis, Senin (3/3/2025).

Herditya atau disapa Didit menyatakan bahwa penguatan IHSG hari ini sejalan dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), serta penguatan mayoritas bursa global dan regional Asia.

Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup menguat 115,50 poin atau 0,70% ke level Rp16.480 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah sebesar 0,30% menuju posisi 107,28.

Sementara itu, mata uang lain di Asia ditutup bervariasi menguat. Won Korea, misalnya, melemah sebesar 0,10% bersama yuan China sebesar 0,19%. Adapun yen Jepang menguat 0,28% dam ringgit Malaysia melemah sebesar 0,09%. 

Namun, Didit mengingatkan bahwa sentimen pemulihan jangka panjang masih belum kuat. Musababnya, belum ada sentimen yang mampu berdampak terhadap IHSG.

“Untuk saat ini, belum ada sentimen yang benar-benar berdampak signifikan pada IHSG. Dari sisi global maupun domestik, kondisinya masih belum mendukung pemulihan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Dia menyatakan bahwa dengan kondisi itu, pelaku pasar disarankan untuk tetap berhati-hati dan lebih memanfaatkan momentum saat ini untuk strategi trading jangka pendek hingga menengah terlebih dahulu.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper