Bisnis.com, JAKARTA – Emiten cat milik konglomerat Hermanto Tanoko PT Avia Avian Tbk. (AVIA) membukukan laba bersih sebesar Rp1,66 triliun sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan keuangan 2024 yang dirilis pada Rabu (26/2/2025), AVIA mengantongi penjualan bersih sebesar Rp7,47 triliun. Raihan itu tumbuh 6,48% dari capaian tahun sebelumnya yakni Rp7,01 triliun.
Penjualan bersih AVIA ditopang oleh segmen solusi arsitektur yang berkontribusi sebesar Rp5,84 triliun atau naik dari posisi Rp5,61 triliun pada 2023. Adapun segmen barang dagangan menyumbang Rp1,62 triliun, naik 16,07% year on year (YoY).
Sementara itu, berdasarkan jaringan distribusi, AVIA meraih pendapatan sebesar Rp6,69 triliun dari distributor sendiri, sedangkan distributor pihak ketiga dan penjualan langsung menyumbang Rp735,51 miliar serta Rp40,45 miliar.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok yang dipikul perusahaan juga meningkat 7,75% YoY menjadi Rp4,13 triliun. Capaian ini menghasilkan laba kotor sebesar Rp3,34 triliun pada 2024, tumbuh 4,94% dari posisi Rp3,18 triliun.
Setelah diakumulasikan dengan beban lainnya, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih sebesar Rp1,66 triliun. Perolehan ini tumbuh sebesar 1,35% secara tahunan.
Baca Juga
Peningkatan laba bersih membuat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan ke entitas induk juga naik dari posisi Rp26,51 pada 2023 menjadi Rp27,16 per saham.
Dari sisi neraca keuangan, AVIA memiliki total aset sebesar Rp11,06 triliun sepanjang tahun lalu atau turun 0,95% YoY. Perinciannya, liabilitas perseroan naik 14,74% YoY menjadi Rp1,42 triliun dan ekuitas turun 2,92% menuju Rp9,63 triliun.
Adapun kas dan setara kas perseroan melonjak 89,36% secara tahunan, atau dari posisi Rp1,22 triliun pada 2023 menjadi Rp2,32 triliun sepanjang tahun lalu.
_________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.