Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara Katalis Pertumbuhan Investasi, Analis: Positif untuk Pasar Modal

Analis melihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menjadi katalis bagi pertumbuhan investasi, dan berdampak positif ke pasar modal.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./IBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./IBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Peresmian Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara disebut menjadi katalis positif pertumbuhan investasi, baik domestik maupun asing, yang akan menguntungkan pasar modal Tanah Air.

Analis sekaligus founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan keberadaan BPI Danantara diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia khususnya pasar modal dan pasar uang. 

"Dengan model pengelolaan yang mengacu pada Temasek Holdings Singapura, Danantara berpotensi menjadi katalis bagi pertumbuhan investasi, baik domestik maupun asing," katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (24/2/2025).

Dia melihat bahwa likuiditas pasar modal juga dapat meningkat apabila Danantara mampu mengelola dan mengoptimalkan aset BUMN secara profesional, sehingga bisa menarik minat investor.

Selain itu, menurutnya dengan adanya konsolidasi aset yang lebih efisien, alokasi modal dapat lebih terarah ke sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, manufaktur, dan infrastruktur, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga target 8% seperti yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto.  

Namun di balik potensi besar tersebut, terdapat sejumlah risiko yang masih perlu diantisipasi terkait Danantara.

"Salah satunya adalah tantangan dalam menjaga independensi dan transparansi pengelolaan aset negara agar tidak rentan terhadap kepentingan politik," ujarnya.

Menurutnya, Danantara sebagai entitas terpisah dari pemerintah perlu memiliki skema mitigasi risiko atas potensi kerugian yang disusun secara matang agar tidak membebani keuangan negara. 

Lebih lanjut, keberhasilan badan ini disebut sangat bergantung pada profesionalisme pengelolaannya, sehingga penting bagi publik dan pemangku kebijakan untuk terus mengawal operasional Danantara agar benar-benar memberikan manfaat bagi perekonomian nasional. 

"Seperti yang disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Danantara adalah sesuatu yang baru dan besar, sehingga perlu waktu bagi badan ini untuk berkonsolidasi dan menunjukkan kinerjanya," ucapnya.

Oleh karena itu, pendekatan yang hati-hati dan pengawasan yang ketat menjadi kunci agar Danantara bisa mencapai tujuannya sebagai instrumen optimalisasi aset negara yang berkelanjutan.

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi diperkenalkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai pengelola aset negara senilai US$900 miliar atau sekitar Rp14.715 triliun pada Senin (24/2/2025).

Struktur kepemimpinan badan ini diisi oleh sejumlah tokoh dengan rekam jejak yang kuat dalam bidang keuangan dan investasi, seperti Menteri Investasi dan Kepala BKPM Rosan Roeslani sebagai CEO Danantara.

Selain itu, Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) yang bertanggung jawab untuk Holding Operasional Danantara, dan Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) yang akan mengendalikan Holding Investasi BUMN.

Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir dan Muliaman Darmansyah Hadad menjabat sebagai Dewan Pengawas Danantara yang mengawasi berjalannya badan tersebut.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper